Rabu, 25 Februari 2009

Lagi, Sidang Buchtar Didemo

Dinilai Sandiwara Politik, Massa Sempat Blokir Jalan

(PH Nilai Dakwaan JPU Kabur )
JAYAPURA- Seperti persidangan sebelumnya, sidang lanjutan terdakwa kasus makar Buchtar Tabuni yang mengaku Ketua Panitia IPWP ( Internasional Parlement For West Papua) di Pengadilan Negeri Jayapura, Rabu (25/2), kembali diwarnai aksi demo oleh massa yang mengaku Komite Nasional Papua Barat (KNPB), pimpinan Benyamin Gurik.
Aksi demo ini sendiri dimulai sekitar pukul 09.00 WIT, bersamaan dengan dimulainya persidangan Buchtar Tabuni.
Sidang lenjutan kemarin, mengagendakan pembacaan eksepsi oleh Penasihat Hukum terhadap dakwaan JPU.
Sebelum berkumpul dan melakukan orasi di depan pengadilan, tepatnya di samping Toko Onyx, massa yang berjumlah ratusan orang itu melakukan aksi long march sambil membentangkan beberapa spanduk dan pamflet dari depan Expo Waena hingga di depan pengadilan.
Dalam orasinya yang dilakukan secara bergantian, mereka minta kepada pihak aparat penegakkan hukum agar segera membebaskan Buchtar Tabuni dari proses persidangan. Sebab, bagi mereka tidak ada alasan memperkarakan Buchtar ke proses pengadilan.
" Buchtar bukan penjahat atau kriminal. Buchtar adalah pahlawan, tokoh dan pejuang HAM dan demokrasi di Papua. Apa yang dilakukan Buchtar selama ini berjuang untuk menegakkan hak-hak dasar rakyat Papua yang selama ini ditindas dan dijajah oleh republik ini," ujar Benyamin Gurik dalam orasinya berapi-api.
Yang harus diketahui oleh republik ini kata dia bahwa, perjuangan yang dilakukan Buchtar Tabuni mendapat dukungan dunia Internasional. Karena itu dirinya sangat menentang keras aksi penangkapan Buchtar hingga diproses ke pengadilan.
Menurutnya, masalah politik harus diselesaikan dengan pendekatan politik bukan dengan cara-cara represif dan pendekatan hukum. Selain itu, pasal-pasal makar yang dikenakan Buchtar sudah tidak relevansi dengan kondisi saat ini, karena hukum tersebut merupakan hasil adobsi dari penjajah Belanda.
Baginya, proses pengadilan terhadap Buchtar merupakan sandiwara atau dagelan politik para penguasa republik ini untuk membungkam rakyat Papua yang ingin memperjuangkan hak-haknya di tanah sendiri.
Sementara dalam orasi lainnya, mereka menganggap bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa dan itu sangat tegas dalam mukadimah UUD 1945. Karena itu, siapapun mereka ini tidak bisa menghalangi rakyat Papua untuk memperjuangkan ideologinya sendiri.
Di mata mereka, penangkapan Buchtar Tabuni adalah sebuah skenario oleh aparat intel yang ingin mendapatkan penghargaan dari atasannya, seperti jabatan dan kenaikan pangkat dengan mengorbankan orang lain. Karena itu, mereka meminta kepada aparat keamanan untuk menghentikan aksi-aksi penangkapan terhadap rakyat Papua yang tidak bersalah seperti yang dialami Buchtar Tabuni.
Aksi demo dan orasi yang mereka lakukan itu berakhir seiring selesainya proses persidangan tersebut. Setelah melihat mobil tahanan jaksa yang membawa Buchtar Tabuni keluar dari pengadilan, saat itu juga massa langsung berhamburan ke jalan sambil berlari ke depan kantor Pos Abepura.
Akibat aksi massa yang turun ke jalan itu membuat arus kendaraan Abe- Waena maupun dari Waena - Abe mendadak macet. Bahkan sejumlah kendaraan ada yang langsung berbelok arah untuk menghindari massa tersebut.
Mengetahui massa turun kejalan dan membuat arus lalu lintas macet, aparat keamanan dari Dalmas Polresta dan Brimob yang sebelumnya berjaga-jaga di Pengadilan langsung merapat ke lokasi tempat dimana massa berkumpul untuk melakukan pengamanan.
Di depan kantor Pos, massa kembali melakukan orasi dan berencana akan bergerak dengan berjalan kaki ke kantor DAP di depan Expo Waena. Namun setelah Kapolsekta Abepura AKP Dominggus Rumaropen datang dan bernegoisasi, akhirnya diperoleh kesepakatan untuk menghindari kemacetan jalan, aparat keamanan siap membantu menyiapkan kendaraan untuk mengangkut massa.
Dengan pengawalan 6 kendaraan petugas keamanan, massa akhirnya mau meninggalkan lokasi dengan mengunakan empat truk yang kebetulan melintas dalam kondisi kosong.
PH Buktar Nilai Dakwaan JPU Kabur///
Sementara itu, Tim Penasehat Hukum (PH) terdakwa Buchtar Tabuni berjumlah 15 orang yang ikut dalam sidang tersebut, menilai dakwaan JPU terhadap Buchtar adalah tidak sah dan batal demi hukum.
Menurut Pieter Ell, Ketua Tim PH Buktar Tabuni, dakwaan yang diberikan Jaksa adalah tidak cermat, tidak jelas dan kabur, maka ia meminta keberanian majelis hakim untuk menyetop perkara tersebut kemudian membebaskan Buchtar Tabuni
"Kami menilai prosedur yang dilakukan tidak sesuai aturan-aturan yang ditetapkan yaitu KUHAP, sehingga seluruh proses penyidikan yang dilakukan sampai dengan terbitnya surat dakwaan JPU menjadi tidak sah, dan selanjutnya surat dakwaan JPU tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap menguraikan tindak pidana yang didakwaan kepada terdakwa," paparnya didampingi Iwan Niode, SH saat di temui wartawan setelah acara sidang digelar, Rabu (25/2) kemarin.
Di Wamena Juga Ada Demo
Sementara itu dari Wamena juga dilaporkan, kelompok Solidaritas Peduli HAM dan Demokrasi Jayawijaya juga melakukan aksi demo damai di depan Kantor Pengadilan Negeri Wamena, Rabu (25/2) siang.
Mereka menuntut agar Bucthar Tabuni dan Sebby Sambom segera dibebaskan tanpa syarat, karena mereka menilai sidang Bucthar Tabuni merupakan sandiwara politik NKRI di Papua Barat.
Koordinator aksi demo, Warpo Manu Wetipo mengatakan, Bucthar Tabuni diculik, ditahan, dicaci maki, dipukul dan diisolasi dan hari ini dipengadilankan. Selain Bucthar, Sebby Sambom masih mendekam di Polda Papua, mereka ditahan hanya karena melakukan aksi damai dalam mendukung peluncuran IPWP di London, 16 Oktober 2008 kemarin. Mereka dijerat dengan pasal 106 KUHP jo pasal 110 KUPH (kasus makar), pasal 160 KUHP, pasal 212 KUHP serta pasal 216 KUHP terkait kasus makar, penghasutan dan melawan perintah jabatan. Padahal, jelas dia tidak ada unsur-unsur makar dan lagi Bucthar tidak pernah menghasut massa untuk melakukan perbuatan melawan aparat atau menghasut massa.
Oleh karena itu, pihaknya menilai bahwa Direskrim Polda Papua sedang melakukan pembunuhan terhadap hak dan demokrasi rakyat Papua Barat. Tertembaknya Opinus Tabuni (9/8/2008) di Wamena saat perayaan Hari Pribumi belum juga diusut pelakunya oleh Paulus Waterpau, namun Polda Papua sibuk dengan kasus Bucthar dan Sebby Sambom. Perbuatan ini menurutnya, merupakan suatu praktek konpirasi politik negara dalam membungkam HAM dan demokrasi.
"Kami melihat ada konspirasi politik negara karena belum selesai ditangani kasus Opinus Tabuni sewaktu perayaan Hari Pribumi di Wamena oleh Polda Papua malah Polda Papua sibuk dengan kasus Bucthar Tabuni dan Sebby Sambom,"terangnya.
Lebih lanjut diungkapkan dalam orasinya, tidak seharusnya ada cap separatis dan pasal makar dalam wilayah yang menjungjung tinggi HAM dan demokrasi, penahanan dan pemenjaraan rakyat Papua mulai dari pengibar bendera Bintang Kejora oleh Filep dan Yusak di Jayapura, 12 orang pengibar bendera BK di Fak-fak, Jack Wanggai dkk di Manokwari yang kini mendekam di penjara adalah bukti represi hukum negara. Negara seharusnya menyelesaikan persoalan politik melalui dialog bukan dengan hukum, sebab sampai kapanpun rakyat Papua Barat akan menuntut hak politik mereka melalui ekpresi demontrasi, kibarkan bendara dan lain-lain.
Oleh karena itu, pihaknya rakyat Papua Barat wilayah Baliem Wamena menuntut, bebaskan Bucthar Tabuni dan Sebby Sambom dan tangkap pelaku pemukulan terhadap mereka berdua, bebaskan seluruh tahanan politik Papua, hapus pasal KUHP tentang makar dan segera melakukan dialog internasional. Kemudian, jelasnya, sepanjang tuntutan ini belum dipenuhi maka pemerintah RI bertanggungjawab atas reaksi-reaksi emosional rakyat Papua Barat sebab rakyat mempunyai batas kesabaran. "Kami akan tetap melakukan aksi-aksi selagi tuntutan kami tidak dipenuhi karena kami menyuarakan rakyat kami yang tertindas oleh hukum Indonesia,"tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Pengadilan Negeri Wamena, M Manullang, SH kepada pendemo mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan tuntutan pendemo usai melakukan aksi demo minggu lalu, namun untuk kali ini pihaknya hanya bisa menyampaikan bahwa tidak ada kewenangan PN Wamena untuk membebaskan Bucthar Tabuni dengan Sebby Sambom, karena proses persidangannya di Pengadilan Negeri Jayapura.
Untuk itu, pihaknya meminta pengertian pendemo supaya memahaminya sehingga pihaknya tidak mungkin meminta Pengadilan Negeri Jayapura atau Pengadilan Tinggi Papua untuk membebaskan keduanya karena itu bukan kewenangan Pengadilan Negeri Wamena. "Kami sangat berterimakasih kepada teman-teman pendemo karena sudah melakukan aksi demo dengan damai tanpa merusak atau mengganggu aktifitas persidangan. Kami juga meminta maaf supaya untuk pembebasan Bucthar dan Sebby bukan merupakan kewengan kami tapi ada di Jayapura,"tandasnya kepada pendemo.
Usai mendengarkan jawaban dari Ketua PN Wamena maka perwakilan pendemo, Tulang Mani Dabi memberikan aspirasi mereka kepada Ketua PN Wamena guna ditindaklanjuti kemudian pendemo membubarkan diri dengan tertib. ***

Senin, 23 Februari 2009

Menang di Lamongan, Persipura Pimpin Klasemen

Dibawah siraman hujan lebat semalam (23/2) tim mutiara hitam "Julukan Persipura" akhirnya mengalami kemenangan pertamanya di partai ketiga pada putaran II Djarum Indonesia Superleague. Tim mutiara hitam berhasil menkandaskan tim biru langit Persela Lamongan dengan skor meyakinkan 3-1.
Gol-gol bagi anak asuhan Jaksen F Tiago ini dihasilkan oleh Boaz Solossa pada menit ke-13 dan ke 71 serta tambahan dari striker asing Persipura, Alberto "Beto" Goncalves. Sementara
gol balasan bagi tuan rumah di cetak oleh Jimmy Suparno.
Dengan kemenangan ini maka Persipura kembali memuncaki klasemen menggeser Persija dan Sriwijaya FC. Dengan tambahan tiga angka ini Persipura total meraup poin 43, sama dengan sriwijaya namun unggul selisih gol yang harus puas di urutan kedua. Persija kini harus turun ke peringkat ketiga. ***

RSUD Biak Punya Utang Rp 3 Miliar

BIAK-Akumulasi sejumlah persoalan di RSUD Biak yang terjadi selama ini akhirnya dibahas sampai ketingkat dewan, Jumat (20/2) kemarin. Direktur RSUD Biak Numfor Sergius Swabra, S.KM dan Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor Drs Sefnat Korwa, M.Si diundang oleh dewan untuk memberikan penjelasan soal keluhan terjadinya kekurangan obat selama ini dan sejumlah persoalan lainnya.
Menariknya dalam pertemuan itu terungkap bahwa hingga saat ini RSUD Biak memiliki utang sebesar Rp 3 miliar. Utang sebanyak itu merupakan belanja barang yang habis pakai di RUSD Biak sejak tahun 2002 sampai sekarang.
" Dalam pertemuan tadi pihak RSUD Biak mengungkapkan bahwa mereka memiliki utang sebesar Rp 3 miliar. Menurut mereka utang sebesar itu merupakan belanja barang habis pakai," ujar Ketua DPRD Kabupaten Biak Numfor Nehemia Wospakrik, SE kepada Cenderawasih Pos usai memimpin pertemuan dengan pihak eksekutif, kemarin.
Tentang persoalan keluhan kekurangan obat, Wospakrik mengatakan dari hasil penjelasan pihak RSUD Biak dan Dinas Kesehatan menyatakan bahwa pada dasarnya obat itu sebenarnya ada. Hanya saja yang jadi persoalanya adalah ketika pemberian resep ke masyarakat ada kekurang mengertian petugas di bagian pemberian obat.
" Menurut pihak RSUD Biak dan Dinas Kesehatan obat itu ada, persoalannya hanya kesalah pahaman saat pemberian obat. Artinya obat yang ditulis dalam resep namanya lain sehingga kadang kosong, namun obat dengan kegunaan sama sebenarnya ada. Nah disini hanya terjadi kesalah pahaman menurut mereka," tandasnya.
Disisi lain, kata Wospakrik, dari hasil petermuan itu juga disimpulkan bahwa selama ini kurang ada koordinasi yang baik antara Dinas Kesehatan dan RSUD Biak dengan pihak gudang Farmasi. Oleh karena itu, kadang terjadi kekosongan obat di RSUD Biak.
"Apapun alasannya silakan saja, namun kedepan kejadian kekurangan obat tidak perlu terjadi lagi kedepan. Ini perlu menjadi perhatian serius dari instansi terkait sehingga tidak ada lagi masyarakat mengeluh tentang kekurangan obat," pungkasnya.***

Persipura Ambisi Curi Poin

JAYAPURA-Meraih point menjadi target bagi Persipura Jayapura saat menghadapi Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (22/2) malam nanti.
Apalagi, kondisi seluruh pemain Persipura dalam keadaan siap tempur, melakoni pertandingan di Kota Soto Lamongan tersebut. "Puji Tuhan, kondisi anak-anak baik. Bahkan sudah mencoba lapangan dan berjalan dengan lancar kemarin,' kata sang Pelatih, Jackson F Tiago ketika dihubungi Cenderawasih Pos via telepon selulernya, semalam.
Bahkan, dalam ujicoba lapangan Surajaya kemarin, tidak ada pemain yang cedera dan dalam performa yang baik dan siap tempur. Edu Ivakdalam dkk juga diharapkan mampu meraih point.
Dasarnya, pada pertandingan nanti malam Persipura memiliki tiga pilihan. Jika menang dipastikan akan meraih puncak klasemen sementara, jika seri akan tetap naik, tapi hanya di peringkat dua. Sedang kalah, posisinya akan tetap di peringkat tiga. "Tentu kita ingin menang agar bisa ke puncak klasemen," ujar Jackson, usai memimpin uji lapangan tim asuhannya di Stadion Surajaya kemarin sore.
Untuk mewujudkan ambisinya, Jackson akan menumpahkan kemampuannya untuk memanduk anak asuhnya selama pertandingan. Semua pemain dipompa untuk bermain maksimal hingga titik darah penghabisan. Ini dilakukan karena dia tahu persis Persela bukan tim kacangan.
Tapi, sebuah tim kesebelasan yang seringkali bikin kejutan juga. "Untuk itu tim kita sudah siap. Kondisi tim sangat kompak dan enjoy. Anda bisa lihat sendiri suasannya. Hanya, lapangan kelihatannya kurang bagus,"tuturnya.
Meski di berbagai pertandingan, Persela Lamongan di bawah sang pelatih M Basri belum pernah kalah saat bertanding menghadapi lawan-lawannya di Stadion Surajaya yang merupakan stadion kebanggaannya ini, namun Jackson F Tiago tidak mau terpengaruh dengan rekor lawan tersebut.
Apalagi, sang pelatih mengaku sudah mempunyai berbagai pertimbangan dan strategi untuk menghadapi Persela Lamongan dalam pertandingan kali, di samping telah mengetahui kekuatan lawan.
Tentang strategi untuk menghadapi Persela Lamongan ini, Jackson F Tiago tampaknya tidak berkomentar banyak, namun yang jelas pihaknya akan menjelaskan strategis menghadapi Persela itu kepada sang Kapten Eduard Ivakdalam dkk. "Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya dan nanti saya jelaskan kepada anak-anak dalam meeting besok, bagaimana cara bermain yang disiapkan dengan baik," ujarnya.
Persela Lamongan sendiri tentu juga berambisi untuk terus mempertahankan rekor tidak terkalahkan saat main di kandang. Bahkan bisa jadi dapat mencuri poin dari lawannya.
Meski demikian, Jackson mengakui bahwa untuk meraih poin di kandang Persela Lamongan, pihaknya tetap akan mengandalkan kerjasama tim.
Soal kekuatan lawan? Jackson menilai bahwa Persela Lamongan merupakan tim kuat dan perlu diwaspadai . Apalagi, Laskar Joko Tingkir, julukan bagi Persela Lamongan memiliki 2 pemain sayap yang sangat hidup dan mampu memberikan umpan yang membahayakan gawang lawan, termasuk peran Alex Robinson, salah seorang pemain asing yang dimiliki Persela Lamongan tentu menjadi perhatian khusus bagi Persipura Jayapura.
Alex Robinso sendiri sering melakukan gerakan tusukan ke tengah lapangan dengan melakukan aksi solorun dan mampu memanfaatkan bola mati dengan baik.
Pemain lainnya yang perlu diwaspadai, adalah Dicky Firasat dan Ucok Batubara serta Jimmy Suparno.
"Bukan satu pemain saja yang diwaspadai, tapi kinerja mereka," katanya.
Apakah Persipura akan menurunkan pemain lapis dalam menghadapi Persela Lamongan kali ini? Seperti pernyataan pengamat bola, Nico Dimo yang meminta sang pelatih untuk menurunkan pemain lapis dua yang selama ini dibangku cadangkan seperti Tinus Pae dan Ardiles Rumbiak, Jackson mengatakan diriya akan melihat besok, apakah akan diturunkan atau tidak.
Hanya saja, Jackson menyatakan bahwa pihaknya memiliki program yang jelas dalam pertandingan Liga Super Indonesia tahun 2009 ini, apalagi pertandingan kali berbeda dengan sebelumnya, dimana dalam kompetisi pada babak 8 besar bisa saja melakukan spekulasi.
Di samping itu, dirinya juga membutuhkan kepastian terhadap tim, karena semua poin sangat penting bagi Persipura Jayapura. "Ini kompetisi penuh, berbeda sebelumnya, dimana jika gagal pada pertandingan pertama dan kedua masih ada peluang, namun dalam system penuh ini saya tidak bisa melakukan eksperimen. Kita harus pasti dan konsisten," tandasnya.
Sementara itu dari Lamongan dilaporkan, Persela Lamongan tidak keder dengan ancaman Persipura Jayapura. Seganas apapun tim kesebelasan berjuluk Mutiara Hitam itu tampil demi memenuhi janjinya akan membuat kejutan pada pertandingan lanjutan putaran II kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 di Stadion Surajaya Lamongan nanti malam, Persela siap meredamnya. Bahkan, tim besutan pelatih asing Jackson F Tiago itu harus ditaklukkan.
"Biar saja mereka berambisi setinggi langit. Tapi, kita yakin mengalahkannya. Kita harus menang, apalagi bermain di kandang. Lihat saja besok (nanti,Red) malam. Tentu, keinginan ini harus didukung bersama," kata pelatih Persela M. Basri di sela-sela memimpin anak asuhnya di stadion Surajaya kemarin (22/2) sore.
Bagi Basri, Persipura tidak perlu ditakuti. Kemampuannya sama dengan tim peserta ISL yang lain. Kalaupun tim asal Pulau Cendrawasih itu kini berada di posisi papan atas klasemen sementara, itu karena banyak diuntungkan pada putaran I. Tepatnya saat pertandingan di bulan puasa.
"Jadi, tidak ada sebutan tim besar di ISL ini. Semua memiliki peluang sama, dan Persela peluang lebih besar itu ada di tangan kita sekarang ini," imbuhnya.
Optimisme Basri tim asuhannya mampu meredan bahkan menaklukkan Persipura bukan didasarkan kesiapan Jimmi Suparno dkk. Pada persiapan terakhir, tim kesebelasan kebanggaan warga Lamongan ini dinyatakan dalam kondisi siap tempur. Bahkan, mental dan semangat bertanding yang dimiliki pemain kini sedang dalam puncaknya.
Absennya Marcio Souza da Silva dan Sukadana tidak terlalu menjadi beban tim. Pemain alternatif yang bakal diturunkan untuk mengisi posisi dua pemain andalan itu dinyatakan suda siap. Bahkan, barisan depan sudah menemukan jalinan kerjasama yang pas. Untuk ini Basri juga sudah memanggil Charlie?sapaan akrab striker anyar Persela Carlos Raus Scucati. ****

TPN/OPM Bakar Merah Putih

Juga Sempat Tembaki Pos Pol Tingginambut, Puncak Jaya


Menjelang pemilu yang semakin dekat, kelompok separatis bersenjata (TPN/OPM) cenderung meningkatkan aktifitasnya, terutama di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Jika Januari lalu, melakukan aksi perampasan 4 pucuk senjata milik anggota Pos Polisi Tingginambut, serta melukai seorang istri anggota Pos Polisi, maka kali ini dilaporkan TPN/OPM malah merobek dan membakar bendera merah putih. Peristiwa ini, terjadi di atas gunung, berjarak sekitar 500 m dari Pos Polisi dan Kantor Distrik Tingginambut, Sabtu 21/2) pukul 14.00 WIT.
Tak hanya itu, TPN/OPM yang diperkirakan dari kelompok Goliat Tabuni ini, juga melakukan penembakan terhadap pos pol Tingginambut dari jarak jauh dan mengenai atap seng pos pol tersebut, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Tentang insiden ini, dibenarkan Kapolda Papua, Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto saat dihubungi Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Sabtu malam.
"Ya, mereka mengambil bendera dan membakarnya. Mereka juga sempat menembaki pos pol namun hanya mengenai atap sengnya saja," katanya.
Kapolda mengatakan, tindakan anggota TPN/OPM ini sudah kategori sangat membahayakan masyarakat setempat dan anggotanya, sehingga pihaknya akan melakukan tindakan tegas. Diakui bahwa masyarakat melaporkan kalau mereka juga diintimidasi TPN/OPM tersebut, bahkan TPN/OPM juga dilaporkan melakukan pencurian terhadap bahan makanan milik penduduk setempat.
Bahkan TPN/OPM tersebut berdasarkan laporan masyarakat juga melakukan pemerkosaan terhadap penduduk setempat.
Sementara itu, adanya informasi bahwa anak buah Goliat Tabuni sering membuat resah masyarakat, Ketua Sinode GIDI (Gereja Injili di Indonesia) Papua, Pdt Lipiyus Biniluk STh mengakui belum mengetahui secara persis.
Hanya saja, ia mengakui bahwa anak buah Goliat Tabuni sering turun ke jalan utama yang menghubungkan Mulia, Puncak Jaya dengan Wamena, Jayawijaya.
"Mereka sering turun di jalan besar, tepatnya daerah Tinggineri, Distrik Tingginambut, namun laporan yang saya terima belum berulah menghadangi sopir-sopir yang lewat dan belum mengganggu dan masih aman terkendali,"' ujarnya
ketika dihubungi Cenderawasih Pos secara terpisah.
Meski demikian, Pdt Lipiyus meminta agar Goliat Tabuni dan anak buahnya tidak mengganggu masyarakat yang sedang menunggu pesta demokrasi, pemilu 2009.
Ketua Sinode mengungkapkan pihaknya saat ini sedang berupaya mengirimkan beberapa pemuda ke tempat-tempat seperti itu untuk menyampaikan pelayanan pembinaan kerohanian, bahkan para pemuda itu telah masuk ke daerah tersebut dan saat ini telah berjalan dengan baik sebagai upaya dari pihak gereja untuk melakukan pembinaan kerohanian.
Terkait 4 senjata yang dirampas anak buah Goliat Tabuni dimana Polda Papua berupaya melakukan secara persuasive dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat agar dikembalikan, Ketua Sinode mengakui bahwa pihak gereja sudah berupaya melakukan hal tersebut, namun hingga sekarang belum berhasil, meski begitu pihaknya belum menyerah.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan bersama menjelang pelaksanaan pemilihan umum yang akan digelar April 2009 mendatang.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP. B Chris Rihualy saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Minggu (22/2) membenarkan aksi sekelompok TPN/OPM tersebut.
Ia menceritakan, saat itu 3 orang anggota Pos Polisi Tingginambut, Briptu Otto Binur, Bripda Rudolf Rumbiak dan Bripda Wiliam Faidiban tepat pukul 10.30 Wit berangkat ke gunung Yonggum menancapkan bendera merah putih.
Usai menancapkan bendera merah putih, ketiganya kembali ke pos, namun di perjalanan sempat direntet tembakan 6 kali. Bahkan berselang 1 jam setelah mereka tiba di pos, anggota pos polisi melihat sekelompok TPN/OPM (berkisar 6 orang) menurunkan, mencabut, merobek sekaligus membakar merah putih.
Tak hanya itu, jelas Kapolres, kelompok TPN/OPM juga mengeluarkan tembakan sebanyak 2 kali ke arah pos polisi yang kemudian langsung dibalas tembakan 2 kali oleh anggota pos polisi ke arah kelompok tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam aksi baku tembak tersebut.
Saat kejadian, tambah Kapolres, saksi mata yang melihat aksi kelompok tersebut adalah Kapolpos Tingginambut bersama 7 anggotanya yang siap di Mako Pos Polisi.
Kapolres mengungkapkan, langkah yang dilakukan oleh pihaknya adalah memerintahkan Wakapolres, Kasat intel, Kasat lantas, Kanit P3D, anggota reskrim dan anggota Brimob langsung terjun ke lapangan guna melihat situasi di lapangan. Kemudian pihaknya hanya menunggu perintah dari atasan guna tindaklanjutnya dan selalu meningkatkan kewaspadaan di lapangan yang dibantu dari satuan Brimob Polda Papua BKO Polres Puncak Jaya.
Rupanya kelompok tersebut juga membakar bendera merah putih yang ditancapkan Pos TNI Satgas Rajawali Yonif 754/ENK, berjarak sekitar 400 m, Minggu (22/2) pukul 10.40 Wit.
Pabung Puncak Jaya, Kapten Inf. Junaid saat dikonfirmasih melalui ponselnya mengatakan, menurut informasi yang diterimanya, ada 10 orang kelompok TPN/OPM pimpinan Goliat Tabuni dengan menggunakan senjata melintas melalui Kampung Monia menuju Kampung Puruge dan tiba di ketinggian 400 m dari pos TNI dan membakar bendera merah putih.
Setelah membakar bendera, kelompok tersebut langsung melarikan diri ke arah Kampung Monia, Distrik Tingginambut. Peristiwa tersebut langsung dilihat Danpos 754/ENK, Letda Inf. Dedi. "Peristiwa pembakaran bendera merah putih yang dilakukan oleh kelompok TPN/OPM dilakukan 2 kali dalam 2 hari juga yaitu Sabtu (21/2 dan Minggu 22/2),"jelasnya..
Sekedar diketahui, Pabung menambahkan, telah terjadi pemerkosaan oleh salah satu kelompok TPN/OPM terhadap seorang wanita asal Kampung Nalime yang melintas kemudian korban melaporkan kepada suaminya (AM). Mendengar istrinya diperkosa kelompok TPN/OPM, AM pergi menuju Kampung Berime, Distrik Tingginambut guna mencari pelaku dengan bersenjata parang.
Sebelum tiba di Kampung Berime (sekitar 200 m) AM dihadang 15 orang bersenjata dan menodongkan senjata ke arah AM, serta menanyakan apa keperluaannya, namun AM langsung mengayunkan parangnya dan mengenai tangan salah satu kelompok TPN/OPM itu.
Akibatnya, tali sandang senjata putus dan senjata tersebut terlepas kemudian langsung dibawa lari oleh AM ke arah Kampung Gurage untuk diserahkan kepada Pos TNI 754/ENK Gurage.
Namun naas bagi AM, di tengah perjalanan ia kembali dihadang dan dianiaya tepatnya di jembatan besi (sekitar 1 km dari pos TNI 754/ENK Gurage). Melihat kejadian itu, masyarakat langsung membantu, namun pelaku melarikan diri.
Selanjutnya korban dilarikan ke pos TNI 754/ENK Gurage guna mendapatkan perawatan medis. Pabung menambahkan, direncanakan hari ini (23/2) akan dilakukan penyerahan hadiah kepada AM dari Pangdam XVII Cenderawasih melalui Dandim 1705/PN yang akan diserahkan oleh Pabung Puncak Jaya.
Enembe///
Sementara itu, Bupati Kabupaten Puncak Jaya, Lukas Enembe, S.IP saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos lewat telepon selulernya, Minggu (22/2) sangat menyangkan kejadian tersebut.
Dikatakan, peristiwa ini merupakan tindakan kriminal dan telah mengganggu kedaulatan negara RI, dalam arti bendara yang sah yaitu bendera merah putih mengapa ada orang yang merobek-robek dan membakarnya.
"Peristiwa ini sangat memalukan karena dilakukan tidak jauh dari pos-pos keamanan, baik TNI maupun Polri yang bertugas di Tingginambut, oleh karena itu, tindakan ini merupakan kriminal besar yang dilakukan orang yang tidak bertanggungjawab,"ungkapnya.
Menurutnya, tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh pihak keamanan khususnya polisi adalah persuasive, sehingga tidak mengganggu proses pesta demokrasi (pemilu) yang tinggal hitungan bulan lagi. Sebab jika dilakukan tindakan atau cara lain, maka tidak akan menyelesaikan persoalan, malah yang ada akan menimbulkan persoalan baru mengingat peluang terjadinya konflik sangat kuat dikarenakan kegiatan nasional yaitu proses pemilu sudah dekat.
Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada pihak keamanan kalau sudah mengetahui pelakunya, maka bisa mengejar dan menangkapnya. Bupati mengakui, memang pelaku adalah segelintir orang yang tidak mengerti tujuan apa yang diperjuangkan itu, oleh karena itu, bupati berharap agar mereka (kelompok TPN/OPM) bisa kembali ke dalam pangkuan ibu pertiwi dan mengabdi sebagai warga negara biasa, karena pemerintah RI dan Pemkab Puncak Jaya akan siap memfasilitasi mereka.
Dengan demikian, tambah bupati, harus ada pertobatan yang bertujuan untuk kembali menjadi rakyat Indonesia serta tidak mengganggu rakyat lagi. Ditanya soal penyelesaian seperti apa yang diharapkan, bupati mengungkapkan, peristiwa tersebut diserahkan kepada pihak keamanan karena untuk menjaga stabilitas keutuhan NKRI ada di tangan mereka (TNI/Polri), tapi alangkah baiknya jika dilakukan tindakan persuasif mengingat proses pemilu sudah di depan mata.***

Minggu, 22 Februari 2009

Pertemuan Bupati-Kepala Kampung Ricuh

MANOKWARI-Pertemuan antara Bupati Manokwari Drs.Dominggus Mandacan dengan para kepala kampung di Sasana Karya Kamis (19/2) dicuh. Aparat kampung yang berjubel di dalam dan di luar ruangan ini berteriak-teriak meminta agar mantan Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Drs.Sergius Muabauy, M.Si menghentikan penjelasannya mengenai PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri.
Pertemuan yang berlangsung mulai pukul 10.30 WIT dan dihadiri Wabup Ir.D.Buiney,Wakapolres dan sejumlah pejabat ini merupakan kelanjutan dari aksi unjuk rasa damai para kepala kampung sehari sebelumnya. Aparat kampung menuntut agar PNPM Mandiri dipisahkan dengan program otonomi khusus (Otsus) serta tuntutan kenaikan honor.
Aparat kampung mulai berdatangan sejak pagi. Demikian pula terdapat aparat kepolisian yang berjaga-jaga di kantor bupati mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Karena ruangan tak mampu menampung ratusan aparat kampung, sebagian berdiri dan duduk di luar.
Bupati Mandacan menanggapi aksi demo aparat kampung dengan menjelaskan kalau dirinya baru mengetahui penggabungan PNPM Mandiri dengan program Otsus pada Desember 2008. Sedangkan mengenai kucuran dana Otsus tahap kedua dan ketiga baru direalisasikan pada November 2008.
Selanjutnya Bupati Mandacan memberi kesempatan kepada mantan Kadiskesrasos menjelaskan program PNPM Mandiri Respek (Rencana Strategis Kampung). Namun di tengah penjelasannya, tiba-tiba sejumlah aparat kampung berteriak-teriak dan meminta Muabuay turun dari mimbar.
Suasana ricuh dengan teriakan-teriakan disertai umpatan tidak layak dipublikasikan. Wakapolres Manokwari sempat beranjak dari tempat duduknya didampingi beberapa anak buahnya dan menemui aparat kampung. Wakapolres meminta agar massa tenang dan mendengarkan penjelasan. Hingga akhirnya suasana dapat dikendalikan. Muabuay langsung menghentikan penjelasannya di tengah jalan.
Penjelasan Bupati Mandacan tampaknya lebih mengena, sehingga para kepala kampung kembali tenang. Menanggapi tuntutan kepala kampung yang menghendaki pemisahan PNPM Mandiri dengan program Otsus, Bupati Mandacan mengatakan, Pemda akan membuat surat ke gubernur. Sedangkan mengenai tuntutan kenaikan honor, dijelaskan kalau Pemkab Manokwari sudah merencanakan kenaikan honor aparat kampung.
''Kita sudah rencanakan, namun besarnya tidak sesuai tuntutan. Jumlah kampung kita cukup banyak dan membebani anggaran daerah,'' jelasnya.***

Pesawat Trigana Tergelincir di Puncak Jaya

Kecelakaan pesawat kembali terjadi di Papua. Jika sebelumnya sebuah pesawat Twin Otter milik maskapai penerbangan Trigana Air Service di Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, tergelincir dan menyebabkan moncong pesawat ringsek, maka kasus serupa terjadi di Bandara Bioga, Kabupaten Puncak Jaya.
Pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air Service ini, juga tergelincir saat mendarat di Bandara Bioga, Kabupaten Puncak Jaya. Akibatnya, ban depan pesawat patah dan hingga kini pesawat masih berada di bandara tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Drs Agus Rianto kepada wartawan membenarkan adanya laporan tergelincinya pesawat Trigana Air Service tersebut. 'Kami mendapatkan informasi bahwa kecelakaan pesawat Trigana tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 - 08.00 wit di Bandara Bioga, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya,' kata Kabid Humas disela-sela Simulasi Pengamanan Pemilu 2009 di Lapangan PTC, Entrop, Jumat (20/2) kemarin.
Menurutnya, pesawat yang tergelincir tersebut, merupakan pesawat jenis Twin Otter DHC 6 milik, Trigana Air Service, sebuah perusahaan penerbangan yang selama ini dikenal melayani penerbangan di Pedalaman Papua tersebut.
Hanya saja, dalam kasus kecelakaan pesawat terbang tersebut, dilaporkan ada korban jiwa, hanya kerugian material saja karena pesawat Twin Otter Trigana tersebut mengalami patah ban depan pada saat mendarat di bandara tersebut.
'Pilot diketahui bernama Hari Wibisono dan co pilotnya, bernama Agung bersama dengan 18 penumpang dimana 14 orang penumpang dewasa dan 2 anak dan 2 bayi dalam keadaan selamat,' ungkap Kabid Humas, Agus Rianto.
Kabid Humas menambahkan bahwa pesawat tersebut diketahui terbang dari Timika dengan tujuan ke Bioga Puncak Jaya.****

ABG Digilir Pemuda Bertopeng

MERAUKE-

Kasus penculikan dan pemerkosaan dialami oleh seorang anak baru gede ( ABG) sebut saja Bunga (16). Korban tercatat sebagai pelajar salah satu SMA di Kota Merauke itu. Kasus ini baru sampai ke Polisi setelah korban yang didampingi salah satu anggota keluarganya datang langsung melaporke Mapolres Merauke, Jumat (20/2) sekitar pukul 12.00 WIT.
Dihadapan Polisi, korban mengaku kasus yang menimpanya terjadi pada Senin (16/2) sore di sekitar perempatan Jalan Brawijaya-Parakomando. Saat itu, korban mengaku sedang jalan sore sambil memegang buku. Saat sedang jalan itu, dan tidak menyadari tiba-tiba sebuah mobil taksi warna kuning berhenti disampingnya. Namun korban tidak mempedulikan dan tetap jalan.
Tiba-tiba dua lelaki membuka pintu taksi dan turun dan langsung menarik korban ke atas mobil sambil menutup mulut dan hidung korban dengan kain. Korban mengaku saat itu dirinya langsung pingsan. Namun korban mengaku tidak tahu apakah dirinya dibius atau tidak, tapi yang pasti dirinya tak sadarkan diri.
Lalu korban mengaku dibawa dengan taksi tersebut ke sebuah gedung yang menyerupai gudang. Korban mengaku tidak tahu dimana posisinya gedung tersebut. Rabu (18/2) malam sekitar pukul 21.00 WIT, korban mengaku diperkosa oleh 3 pemuda yang menculiknya itu secara bergiliran namun pada saat itu ketiga pelaku itu menggunakan topeng sehingga tidak bisa mengenalnya.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, korban kemudian dilepas dengan cara mata ditutup dengan plakban. ''Kamis kemarin sekitar pukul 14.00 WIT, saya di lepas di sekitar Jalan Biak dengan mobil taksi. Jadi mata dan mulut saya ditutup dengan plakban, lalu pelan-pelan mereka membuka pintu mobil dan dorong saya dari atas ke jalan. Karena kondisi tubuh saya waktu itu masih letih, saat sampai di bawah jalan tidak bisa langsung bisa buka penutup plakban ini. Tapi saya masih sempat lihat taksi yang mereka gunakan warna merah,'' kata korban.
Keluarga korban yang ikut mendampinginya mengungkapkan, kasus penculikan yang dialami korban tersebut merupakan yang kedua kalinya. Pertama kalinya di Jayapura, namun saat dalam penculikan itu korban berhasil kabur dengan cara melompat dari atas mobil lewat kaca jendela mobil. ''Karena di Jayapura dia merasa tidak tenang, makanya dia pindah ke Merauke. Tapi, mungkin pelakunya ini terus buntuti dia sampai ke sini,'' jelasnya.
Wakapolres Merauke Kompol Sondang RD Siagian, SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan laporan penculikan dan pemerkosaan tersebut. ''Saat ini, masih dalam penyelidikan,'' tandas Wakapolres singkat.***

Kamis, 19 Februari 2009

2 Formasi CPNS Tanpa Pelamar

SETELAH pendaftaran pelamar CPNS formasi 2008 Pemkab Jayapura resmi ditutup Senin (16/2) sore lalu, maka dari hasil rekapitulasi pelamar tercatat ada sebanyak 1.796 pelamar. Meski jumlah pelamar ini mencapai ribuan, ternyata masih ada 2 formasi CPNS yang hingga pendaftaran ditutup, tidak ada satu pun pelamar yang mendaftar.
Asisten Bidang Pemerintah Umum Buce D Batkorumbawa, BA mengungkapkan bahwa setelah pendaftaran berakhir, memang sudah ada laporan jumlah pelamar dari masing-masing formasi yang dibuka. "Dari 1.796 pelamar ini, terbagi untuk pelamar tenaga guru sebanyak 177 orang, tenaga kesehatan sebanyak 245 orang dan tenaga teknik sebanyak 1.374, dimana pelamar terbanyak adalah qualifikasi SMA sebanyak 754 orang padahal formasi yagn dibuka hanya 5 untuk lulusan SMA ini,"ungkap Buce Batkorumbawa saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (17/2).
Untuk formasi yang tetap kosong atau tidak ada pelamar ini, menurut Buce, berasal dari formasi tenaga kesehatan yakni untuk 1 formasi tenaga dokter gigi dan 1 formasi untuk D3 anestesi. Terkait dengan tidak adanya pelamar untuk dua formasi ini, maka pihaknya akan berupaya untuk minta Menpan agar bisa dialihkan ke formasi lain, dengan catatan dialihkan tetap untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan.***

Kasus BBM Ilegal di Sentani

Sejumlah saksi akan dimintai keterangan


Kasus penangkapan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang diduga ilegal di Hangar AMA Sentani, Kabupaten Jayapura, yang diduga milik warga Sentani, berinisial BS, terus ditindaklanjuti penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Papua, dengan memeriksa sejumlah saksi.
Saat ini, penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Papua masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut. "Kasusnya, masih dalam pengembangan penyidik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Drs Agus Rianto ketika dihubungi Cenderawasih Pos, via hanpdhone selulernya, Jumat (19/2) kemarin.
Menurut Kabid Humas, penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Papua masih akan memintai keterangan saksi-saksi untuk mengungkap kasus dugaan penyelundupan BBM jenis premium ke Kabupaten Pegunungan Bintang tersebut. "Kami masih akan memintai keterangan terhadap saksi-saksi terlebih dahulu dalam mengungkap dugaan BBM Ilegal tersebut," jelasnya.
Yang jelas, Kabid Humas menambahkan bahwa dalam kasus ini, pemilik BBM yang diduga ilegal tersebut, statusnya masih sebagai saksi atau belum ditetapkan sebagai tersangka. "Status pemilik BBM, masih sebagai saksi," tandasnya.
Sebelumnya, penggagalan penyelundupan BBM jenis premium tersebut, awalnya polisi mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada sekitar 10 drum BBM jenis premium berada di Hangar AMA Sentani, Kabupaten Jayapura.
Setelah dicek, ternyata informasi tersebut benar dan polisi mendapatkan 10 drum BBM tersebut ada di Hangar AMA Sentani tersebut. Dari penyelidikan polisi, BBM yang diduga ilegal tersebut diketahui milik warga Sentani berinisial BS yang rencananya akan dikirim ke Kabupaten Pegunungan Bintang dengan menggunakan pesawat AMA.
BS sendiri, saat diperiksa polisi tidak bisa menunjukan surat-surat atau dokumen tentang perizinan penjualan dan distribusi bahan bakar minyak tersebut. BBM jenis premium tersebut didapatkan BS dari sebuah APMS (Agen Penjualan Minyak dan Solar) resmi di Sentani.***

Sinyal "Money Politik" Menguat

JAYAPURA-
Dugaan adanya praktek money politik yang dilakukan sejumlah partai politik (parpol) dan oknum calon anggota legislative (caleg) di Kota Jayapura semakin menguat.
Selain Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Jayapura yang mengaku telah mendapatkan laporan dari masyarakat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Papua mengaku memiliki bukti-bukti terkait dugaan money politik tersebut. Sekretaris Umum Partai Gerindra Provinsi Papua, Vance Holy Dipl.Ing, SE, mengaku kalau partainya telah mempunyai bukti menyangkut kegiatan kampanye yang melanggar Undang-Undang dengan cara membagikan sticker atau atribut plus uang."Saya siap melakukan konferensi pers mengenai adanya penyimpangan atau pelanggaran Pemilu oleh beberapa parpol seperti yang diungkapkan Panwas Kota Jayapura," Ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (19/2) kemarin.
Dikatakan, tindakan yang dilakukan sejumlah parpol tersebut telah mengotori makna pemilu yang jujur dan adil serta tindakan yang dianggap membodohi masyarakat. Namun trik-trik seperti itu menurutnya sudah diketahui oleh masyarakat yang semakin dewasa dalam berpolitik."Masyarakat kian tahu bahwa permainan-permainan seperti tersebut membuat kredibilitas Partai mereka akan turun dimata masyarakat karena masyarakat sekarang ini sudah 'melek' politik," sambungnya.
Vance juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat getol untuk melakukan pengawasan terhadap para caleg Partai Gerindra yang akan menduduki DPRP atau DPRD atau DPR-RI dan tidak segan untuk melakukan pencoretan kepada Caleg yang dianggap tidak sejalan dengan visi dan misi partai."Kami membuka diri kepada siapapun untuk melakukan pelaporan atas caleg-caleg kepada DPC ataupun DPD bila melakukan kesalahan ataupun melanggar aturan partai," tegasnya.
Sementara itu, Suherman Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Jayapura menegaskan, sinyalemen money politik yang disampaikan Panwaslu, apabila telah mendapatkan cukup bukti, seharusnya disampaikan ke masyarakat."Kini tinggal keberanian dan Kesungguhan Panwas untuk menindaklanjutinya," tambahnya
Untuk PKS sendiri, Suherman mengungkapkan bahwa tidak akan melakukan hal tersebut karena pihaknya sudah mempunyai jalur-jalur koodinasi dari internal partai."Apabila dugaan itu benar, maka proses politik yang kita jalani saat ini bukan mengalami kemajuan tetapi kemunduran,"tandasnya.***

Hari Ini, Simulasi PAM Pemilu Digelar di PTC

Direncanakan, Jumat (20/2) pukul 15.00 WIT hari ini, Polda Papua akan menggelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2009 yang akan dipusatkan di Lapangan Papua Trade Center (PTC) Entrop, Jayapura Selatan.
Simulasi pengamanan pemilu ini, rencananya akan dihadiri langsung Kapolda Papua, Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto, Pangdam XVII/Cenderawasih, KPU, Panwaslu dan instansi terkait dalam pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan presiden tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Drs Agus Rianto membenarkan rencana Polda Papua menggelar simulasi pengamanan pemilu tersebut. 'Ya, rencananya akan digelar pukul 15.00 wit di PTC,' ujarnya dihubungi Cenderawasih Pos, Kamis (18/2) kemarin.
Simulasi pengamanan pemilu yang digelar ini, jelas Agus Rianto, bertujuan untuk menunjukkan kesiapan Kepolisian Daerah Papua untuk mensukseskan dan mengamankan pelaksanaan pemilihan umum baik legislatif maupun pemilu presiden yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
"Ini untuk memperlihatkan kesiap-siagaan Polri dalam mengamankan pelaksanaan pemilu,' ungkap Kabid Humas.
Latihan simulasi PAM Pemilu ini meurutnya telah dilaksanakan 10 Februari di Lapangan Brimob Polda Papua, Kotaraja dan Lapangan PTC Entrop. Mulai dari pengamanan di TPS, termasuk mengantisipasi unjuk rasa yang anarkis, peragaan atau simulasi adanya penyanderaan ketua KPU hingga penjinakan bom.
Seperti yang terlihat Kamis (19/2) kemarin, tampak ratusan petugas, termasuk Brimob dikerahkan dalam latihan simulasi pengamanan pemilu tersebut, bahkan terdengar 2 kali terjadi ledakan bom cukup keras di Lapangan PTC Entrop, Jayapura Selatan tersebut. Polda Papua sendiri, 7 hari menjelang hari pencoblosan, akan melakukan pergeseran pasukan (serpas) sekitar 600 personel ke daerah-daerah dalam membantu polres jajarannya di wilayah hukum Polda Papua yang meliputi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat***

Penembak Polisi Diproses, Korban Blm Dioperasi

JAYAPURA-

Insiden penembakan antara polisi dengan polisi di Mapolsek Maki, Polres Jayawijaya yang terjadi Senin (16/2) pukul 22.00 wit lalu, terus ditindaklanjuti Polda Papua. Bahkan, pelaku tetap akan diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebelumnya, diduga karena masalah sepele membuat oknum anggota Polsek Maki, Brigadir Frengky Dawer melakukan penembakan terhadap temannya sendiri, Brigadir Bob Mebri yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak di paha kanan hingga tembus ke paha kirinya.
Akibatnya, korban sempat dilarikan ke RSUD Wamena untuk mendapatkan perawatan, sebelum akhirnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Papua, Selasa (17/2) pukul 18.00 Wit kemarin.
"Memang Selasa sore kemarin, korban sudah tiba di RS Bhayangkara setelah dievakuasi dari Wamena, karena hasil operasi pertama di RSUD Wamena masih ditemukan serpihan logam yang diduga merupakan proyektil yang bersarang di pahanya," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Agus Rianto saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos di sela-sela latihan Simulasi Pengamanan Pemilu 2009 di Lapangan PTC, Entrop, Rabu (18/2) kemarin.
Kabid Humas menjelaskan soal rencana operasi terhadap korban untuk mengangkat proyektil tersebut, ia mengaku belum mendapatkan informasinya lebih lanjut, apalagi untuk melakukan operasi ini tentu tergantung dari kondisi pasien apakah sudah bisa dilakukan tindakan lanjutan, namun yang jelas kondisi korban sudah dalam keadaan membaik.
Untuk penanganan insiden ini, Kabid Humas mengatakan bahwa pelakunya, Brigadir Frengky Weber saat ini masih diproses oleh penyidik di Polres Jayawijaya guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. "Kami akan proses pelaku baik pidana umum maupun disiplin," tegasnya.
Yang jelas, lanjut Agus Rianto, diduga pelaku telah melakukan pelanggaran yakni penyalahgunaan senjata api yang mengakibatkan orang lain mengalami luka-luka. "Saat ini, kasus tersebut sedang dikembangkan penyidikannya oleh Polres Jayawijaya," jelasnya.
Soal pemicunya? Kabid Humas mengungkapkan bahwa dugaan semnetara karena salah paham saja, namun demikian pihaknya masih akan terus mengembangkan insiden tersebut.
Terkait beberapa kali terjadi kasus dugaan penyalahgunaan senjata api ini, Kabid Humas mengakui bahwa anggota Polda Papua saat ini mencapai sekitar 16 ribu personel yang tersebar di seluruh pelosok Papua dan Papua Barat. "Apalagi, merekda dengan karakteristik personel berbeda, lokasi berbeda dan tingkat ancaman dalam arti situasi lingkungan penugasan yang berbeda, tidak tertutup kemungkinan ada kasus seperti itu," ujarnya.
Meski demikian, imbuh Kabid Humas, pihaknya terus memberikan arahan dan pembinaan berkali-kali terhadap anggotanya, hanya saja, hal tersebut kembali kepada pribadi anggota, dimana situasi yang bersangkutan yang dialami. "Memang kejadian itu, berawal masalah sepele dimana keduanya tinggal di rumah panggung, sehingga kemungkinan saat anak korban bermain dan menimbulkan berisik, lalu terjadi salah paham," imbuhnya.***

Kalahkan Persema, Modal Persipura !!

JAYAPURA-

Persipura berhasil mewujudkan harapan meraih kemenangan dengan hasil yang sangat bagus, yakni menaklukkan Persema Malang 3-0 di Leg I Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) di Stadion Mandala sore kemarin.
Kemenangan ini dirasakan sudah cukup untuk lolos ke babak delapan besar CDSSI, karena jika Persema ingin lolos, laskar Ken Arok-julukan Persema maksimal harus bisa mengalahkan Persipura 4-0 di leg kedua.
Pelatih Persipura Jacsekn F Tiago mengatakan, kemenangan ini merupakan modal away sebelum menjalani tur maut menghadapi tim-tim Jatim, Persela, Persik, Arema, di Superliga dan Persema di leg kedua CDSSI.
"Ya kami sangat bersyukur atas hasil ini, sudah tentu ini sangat bagus bagi mental dan psikis tim, dan kami akan persiapkan lagi untuk menghadapi
pertandingan berikut lawan Persela," ungkapnya.
Dalam pertandingan kemarin, Jacksen secara mengejutkan menyimpan Victor Igbonefo. Alasan mengapa menyimpan Victor sebab jika Bio yang disimpan, maka akan terjadi perubahan yang signifikan di belakang. Menurutnya, Ricardo dan Jack Komboy akan bermain tidak di posisinya jika Bio yang disimpan.
Begitu juga dengan Ernest Jeremiah yang diturukan karena Persipura menginginkan kemenangan dengan jumlah gol yang banyak, dan kesempatan main di kandang adalah untuk menciptakan banyak gol.
"Kecuali kami main di luar kandang saya kira mungkin bisa seperti itu (Jeremiah disimpan) tapi karena main di Mandala kami ingin menang dengan jumlah gol yang banyak," terangnya.
Tanda-tanda kemenangan Persipura sudah terlihat sejak menit ke 10, dimana Persipura begitu mendominasi sektor tengah dan depan. Jeremiah dan Beto mulai memberikan sinyal bahaya kepada tim tamu, begitu juga dengan Ian Kabes. Memasuki menit ke 19 Ian Kabes yang menusuk dari rusuk kiri memberikan sebuah umpan lemah, dan bola tersebut secara tak sengaja menyentuh tangan Munhar. Boaz Solossa yang ditunjuk sebagai algojo tidak menyia-nyiakan peluang tersebut, seluruh pelosok Stadion Mandalapun bergemuruh menyambut gol pertama Boaz Salossa.
Gol tersebut membuat trisula Persipura ini semakin bersemangat untuk memporakporandakan barikade pertahanan Persema. Tiga menit kemudian kembali Jeremiah menusuk dari sisi kiri dan memberi umpan matang kepada Boaz dan diselesaikan secara sempurna oleh pemain bernomor punggung 86 itu. 7 Menit kemudian Alberto Goncalves melesakkan gol, setelah memanfaatkan jebakan offside Persema yang kurang sempurna. Dengan solorun Beto berhasil mengecoh penjaga gawang I Komang Putra yang harus memungut bola untuk ketiga kalinya dalam 10 menit.
Ernest Jeremiah juga memiliki sejumlah peluang emas melalui umpan-umpan akurat yang diberikan oleh dua rekannya Boaz dan Beto, sayangnya tidak ada satupun yang membuahkan hasil.
Memasuki babak kedua Persipura justru menurunkan ritme permainannya, dan lebih memperkokoh lini belakang. Gerald Pangkali, Ian Kabes, dan Kiper Jandri Pitoi langsung ditarik Jacksen dengan menurunkan Imanuael Wanggai, Heru Nerli dan kiper Ferdiansyah.
Tercatat sekitar 4 peluang emas yang dimiliki Ernest di depan mulut gawang Persema sayangnya semua usaha Jeremiah itu hanya membuahkan tendangan gawang bagi kubuh tim tamu. Hingga wasit meniupkan pluit akhir kedudukan tetap tidak berubah dengan skor 3-0 untuk kemenangan Persipura.
Sementara itu kubu Persema Malang, nampaknya tidak puas dengan kekalahan yang mereka alami, pasalnya menurut kubu Persema Malang, kekalahan mereka disebabkan wasit Seator Ambarita, serta dua asistennya yang dinilai kurang adil dalam memimpin pertandingan, terutama saat gol pertama dari Persipura melalui finalti, dimana wasit mengira tendangan dari Ian Luis Kabes menyentuh tangan Bima sakti di kotak terlarang, tepatnya di menit ke-19, yang sebenarnya hanya mengenai pinggang Bima Sakti.
"Benar-benar kami dikerjain, wasit suda dibeli, ini bukan jamannya lagi menggunakan wasit seperti itu, wartawan tulis saya akan baca berita anda besok, anda sendiri kan sudah lihat,"kata Manejer Persema Malang Drs.Djatmadi, dengan nada kecewa mewakili pelatih Subangkit dan pemainnya.
Pasalnya menurut Madi permainan Persema Malang tidak buruk, terbukti mereka mampu memberikan perlawanan kepada tim tuan rumah di 19 menit babak pertama, sayangnya semangat para pemainnya mulai kendor, ini setelah wasit memberikan hadiah finalti.
"Kami mengakui Persipura bermain bagus, sayang permainan Persipura harus ternoda karena ulah wasit, padahal saat tehnical meeting, wasit berjanji akan berusaha adil dalam memimpin pertandingan, ternyata jauh dari fair play, bagaimana sebak bola di Indoensia bisa maju?"tanyanya.
"Buktinya kami dapat memberikan perlawanan kepada mereka, dapat dilihat saat babak kedua, kami mampu menahan mereka tanpa gol, ini setelah pelatih memberikan arahan agar mereka tetap menjaga figthing spiritnya, jadi kekalahan kami hanya kerena wasit,"tambahnya.***

Rabu, 18 Februari 2009

Di Wamena, Polisi Tembak Polisi


Moser, Paha Kanan Tembus Paha Kiri
WAMENA- Peristiwa di Wamena ini sangat tidak patut ditiru oleh personel Polisi dimanapun bertugas. Betapa tidak, hanya gara-gara masalah sepele seorang anggota Polsek Makki, Polres Jayawijaya bernama Brigpol Bob Mebri mengalami nasib naas setelah ditembak pada paha kanan tembus paha kiri oleh temannya sendiri, Brigpol Frenky Weber.
Beruntung nyawa Brigpol Mebri dapat diselamatkan dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Bhyangkara di Jayapura. Hal itu dibenarkan Kapolres Jayawijaya AKBP Drs. Abd. Azis Dj, SH melalui Wakapolres Kompol Adolf Beay ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya siang kemarin.
Dikatakan, pelaku Brigpol Frengky W saat ini sudah ditahan di rutan Polres Jayawijaya, sementara korban Brigpol Bob Mebri dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura. Sebelumnya korban sempat dirawat di RSUD Wamena. Menurut dokter RSUD yang memeriksa kondisi brigpol Bob Mebri, bila proyektil peluru itu mengenai tulang paha, korban Bob Mebri akan dirujuk ke RS. Bhayangkara Jayapura. "Seandainya, tidak mengenai tulang pahanya akan dilakukan perawatan di Wamena saja," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi Senin (16/2) sekitar pukul 20.00 WIT di Polsek Makki. Oleh anggota yang bertugas disana kemudian melaporkan kejadian itu ke komando sekitar pukul 22.00. "Mendapat laporan yang sifatnya harus mendapat penanganan segera, pihak komando langsung menurunkan tim yang dipimpin kasat Intel AKP Agus Winarto, didampingi Kasat Lantas AKP Agus Hariyadi dan Kasat Reskrim Iptu Philip Lajar yang didukung sejumlah personilnya pada malam itu langsung bergerak menuju Makki yang memakan waktu kurang lebih 4 jam.
"Berkat kesigapan petugas akhirnya pelaku Brigpol Frenky W dan korban Bob Mebri berhasil diamankan dan dievakuasi pada malam itu juga, selanjutnya tiba di Wamena Selasa (17/2) sekitar pukul 08.00 pagi," ujarnya.
Kronologis peristiwa itu berawal dari anak korban bernama Robert Mebri (6 thn) hendak nonton TV di ruang depan Polsek setempat. Saat akan pergi nonton TV anak korban melewati kamar Brigpol FW yang pada saat itu sedang tidur.
"Karena kantor Polsek yang sekaligus dijadikan rumah tinggal oleh anggota yang bertugas disana yang terbuat dari papan dan berbentuk panggung, langkah Robert Mebri agak mengganggu pelaku FW yang tidur. Kejadian itu membuat FW dan istrinya marah yang seketika itu berteriak, heeee................," cerita Kompol Beay. Teriakan itu didengar korban Brigpol Bob Mebri yang langsung menjawab. "Sudah, nanti saya tegur dia, itukan ulah anak kecil, tapi tolong tegur juga istrimu jangan selalu jalan sambil seret-seret kaki karena bisa mengganggu saya dan keluarga saat tidur," ujarnya.
Mendengar jawaban Brigpol Bob Mebri, pelaku Brigpol Frengky W dari dalam kamar menjawab lantang. "Jadi kamu tidak terima, kalau mau jadi, jadi sudah," ujarnya. Untuk menghindari perselisihan yang berlanjut, Brigpol Bob Mebri menghindar tapi dikejar pelaku FW dengan menyandang senapan moser di tangan yang langsung diarahkan ke korban Bob Mebri.
"Tiba-tiba dorrr, terdengar bunyi letusan dari senjata api laras panjang jenis moser milik pelaku memecah keheningan malam. Sejurus kemudian Brigpol Bob Mebri terkapar di lantai bersimbah darah," ujarnya.
Melihat Brigpol Bob Mebri jatuh di tanah, pelaku mecoba untuk menembak untuk kedua kalinya, namun istri Bob Mebri bernama Ani Ance Mofu langsung memeluk pelaku dan berusaha menghalau senpi yang diarahkan ke tubuh Bob Mebri. Merasa terdesak, pelaku Frengky lari keluar dari Polsek dan selanjutnya diamankan oleh salah seorang anggota koramil Serda Julianus Bahang.
Melihat peristiwa ini, pihak komando akan memproses pelaku karena dinilai telah melakukan tindak pidana dan akan memproses yang bersangkutan di peradilan umum. "Setelah menjalani proses hukum pelaku akan dikenakan sangsi berupa kode etik profesi," ujarnya. Barang bukti berupa sepucuk senpi jenis moser berikut 1 butir proyektil dan selongsong peluru saat ini sudah diamankan. Demikian juga pelaku FW sudah ditahan untuk proses pemeriksaan selanjutnya.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto mengaku prihatin dengan adanya penyalahgunaan senjata api yang terjadi di Wamena tersebut, termasuk di beberapa daerah, seperti Timika, Merauke dan lainnya.
Untuk itu, pihaknya mengingatkan kepada seluruh Kapolres untuk memperhatikan kasus penyalahgunaan senjata api tersebut. "Masalah penyalahgunaan senpi, termasuk oknum polisi di Polsek Maki Wamena yang menembak temannya sendiri, bahkan tidak tanggung-tanggung dengan menggunakan senjata moser. Ini harus menjadi perhatian kapolres," katanya disela-sela Rakor Kapolresta dan Kapolres di Aula Rastra Samara, Mapolda Papua, Selasa (17/2) kemarin.***

Selasa, 17 Februari 2009

Heboh Video Mesum Pelajar SMU


Warga Kota Jayapura kembali dihebohkan, dengan beredarnya video mesum pelajar di salah satu SMA, yang direkam menggunakan HandPhone oleh salah seorang siswa.

Rekaman mesum berdurasi 39 detik itu, diambil melalui lobang kunci pintu kelas dengan alasan iseng-iseng, ketika mengetahui bahwa kedua temannya sedang siur bermeraan.

Hasil informasi yang diperoleh wartawan, video itu awalnya menyebar saat siswa yang merekam mentransferkan gambarnya ke komputer. Tetapi karena komputernya ngadat terserang virus, lalu kompeternya diservis.

Nah, dari sinilah ketahuan dan menyebarlah video mesum itu dengan judul “tolong disebarim”. Video inipun belum diketahui persis pengambilan gambarnya. Alhasil, setelah pihak sekolah mengetahui tiga siswanya yang terlibat dikenai sanksi.

Ketiga siswa itu adalah dua siswa yang melakukan adegan mesra, dan satu siswa yang iseng mengambil gambar, oleh pihak sekolah dipecat alias dikembalikan ke orang tuanya.

Pihak sekolah mengaku sekolah baru mengetahui setelah adanya laporan dari salah satu siswa kepada guru, dan guru tersebut meneruskan laporannya kepada teman guru, selanjutkan diteruskan ke kepada sekolah.

Setelah mendapatkan laporan, kepala sekolah langsung memanggil kedua siswa yang melakukan adengan mesum termasuk siswa yang merekam gambar, dan diakui oleh mereka.

Kepala Sekolah SMA Negeri I Abepura Drs Marthen Tanati ketika konfirmasi, Senin (16/2) kemarin di ruang kerjanya, membenarkan atas kejadian tersebut. Menurutnya, setelah mengetahui pihaknya langsung mengambil langkah dikeluarkan atau dikembalikan ke pihak orang tua.

Tetapi bukan berarti anak-anak itu tidak berhenti sekolah, tetapi disarankan pindah kesekolah lain. Diakuinya juga, salah satu pelaku saat ini sudah masuk di salah satu SMA Negeri di Jayapura.

Sementara, dua siswa lainnya kata Marthen Tanati belum diketahuinya keberadaannya atau bersekolah di sekolah mana. “Mereka juga kami keluarkan sesuai dengan janji siswa,’’ ujarnya.***

Pemprov Tolak Micro Chip HIV/AIDS

JAYAPURA

Wacana penanggulangan micro chips dalam penanggulangan masalah HIV dan AIDS di Papua yang diajukan sesuai dengan hak inisiatif dewan, ditolak dengan tegas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.

Penegasan itu disampaikan Gubernur Papua, Barnabas Suebu, SH dalam pertemuannya bersama seluruh pimpinan SKPD dan pimpinan serta anggota DPRP di ruang rapat panitia anggaran, Kamis (27/11) kemarin.

Menurut Gubernur Suebu, mengenai masalah penggunaan micro chip tersebut akan dibicarakan dengan DPDP yang membentuk suatu tim khusus. Namun disamping itu, hal tersebut sangat melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), karena sangat tidak mungkin pengidap HIV dan AIDS dipasang micro chip.

“Jadi cara untuk menangani atau mencegah, tidak dengan chip karena alat itu tidak akan menyelesaikan persoalan, tetapi sedikit banyak melanggar HAM,” tegas Suebu.

Menurutnya, pemerintah Provinsi Papua tetap menolak pemasangan micro chip dalam pencegahan HIV dan AIDS, sedangkan tim bersama atau tim khusus yang akan dibentuk nantinya akan mencoba membahas antar konsep inisiatif dewan dan pemikiran eksekutif dapat digabungkan.

“Hal ini akan coba dibahas bersama, namun yang terpenting bagaimana semua ini untuk pelayanan kepada rakyat,” jelasnya.

Disisi lain, anggota Komisi E DPRP, dr. John Manangsang mengakui bahwa pemasangan micro chip itu melanggar HAM.

Tetapi menurutnya, hal ini hanya sebagai pemikiran dan ide atau gagasan dan gagasan itu harus diteliti. “Kita juga tidak berfikir tentang memasang chip itu, ini hanya sebuah gagasan,” ungkap Manangsang.***

Minggu, 15 Februari 2009

Laga Persipura vs Persema Ditunda

JAYAPURA

Laga Tim Mutiara Hitam – Persipura Jayapura menghadapi tim tamunya Persema Malang pada kelanjutan putaran 16 Copa Dji Sam Soe pada, Minggu (15/2) besok ditunda.

Hal itu disampaikan Ketua Panpel Persipura, Tomi Mano saat memimpin rapat Panpel di ruang rapat Dispenda Kota Jayapura, Kamis (12/2) siang.

Tomi yang didampinggi Sekretaris Persipura Fachruddin Pasolo mengatakan pertandingan antara tim Persipura vs Persema Malang di tunda menjadi tanggal 19 Februari 2009.

“Ya pertandingan antara Persipura menjamu tim tamunya Persema Malang yang sedianya 15 Februari ditunda menjadi 19 Februari mendatang,”ujar Tomi Mano.

Dikataknnya Tomi penundaan pertandingan tersebut disampaikan langsung oleh Badan Liga Indonesia (BLI) melalui telepon seluler. Alasan mengapa pertandingan tersebut ditunda ia menjelaskan dari pihak BLI sendiri tidak menyampaikannya.

“Tentang penundaan sendiri BLI tidak memberikan penjelasan,mungkin saja karena rentang waktu istirahat yang diberikan kepada tim Persipura yang baru saja melakoni partai away mereka,”tutur Tomi.

Selain masalah penundaan pertandingan, pada rapat tersebut membahas persiapan dari pada Panpel Persipura bersama dengan Panitia Copa cabang Jayapura tentang keamanan,antribut sampai dengan penjualan karcis sendiri.

Karcis yang disediakan Panpel sendiri mulai dari harga Rp 5 ribu sampai dengan harga tertinggi Rp 100 ribu.

“Untuk karcis seharga sepuluh dan lima ribu kepada mereka penonton yang berdiri sedangkan Liverpool dan tribun baru seharga Rp.15 dan VIP Rp.50 ,”ungkap Mano**

Konser Samson Nyaris Makan Korban

MERAUKE (PAPOS)- Memperingati HUT Kota Merauke ke-107, pemerintah Kabupaten Merauke mengundang sejumlah artis ibu kota guna meramaikan HUT Kota Merauke. Sontak, ribuan warga Kota Merauke, Kamis (12/2) kemarin malam memadati Lapangan Hasanab Sai guna menyaksikan konser Group Band Samsons dan Kiki (Idola Cilik) serta Anggel dari Jakarta. Hanya saja, pelaksanaan konser musik tersebut nyaris memakan korban karena begitu banyaknya orang yang menyaksikan idola mereka manggung, belasan warga pingsan akibat berdesak-desakan ditengah lapangan. Beruntung, aparat keamanan dan panitia dengan sigap memberikan pertolongan sehingga mereka pun cepat siuman.

Konser lagu-lagu Samsons yang digawangi Bams (vocal) Irvan (Gitar), Konde (drum), Aldri (bas) dan Erik (gitar 2) sungguh memikat para penonton karena lantunan lagu-lagu yang dibawakan seperti lagu Akhir Rasa Ini, Kenangan Terindah, Seandainya, Hai Gadis dan beberapa lagu lainnya, begitu meriah antusias warga Merauke yang didominasi kawula muda.

Alunan musik dan lagu-lagu yang dibawakan Bams (Vokalis Samsons, membuat para penonton tidak bergerak atau bergeser dari tempatnya. Meskipun harus mandi keringat dan sulit bernafas, mereka tetap bertahan dan ikut menyanyi sampai acara konser berakhir.

“Kapan lagi kita menikmati dan melihat secara langsung Bams menyanyi. Ya, meskipun harus berdesak-desakan, kami tetap bertahan,” ungkap Joe salah seorang pemuda usai konser.

Begitu juga dengan lagu-lagu yang dibawakan Kiki dan Angel, seperti lagu “Kisah Cinta” dan Idola Cilik serta “Untuk Mama”, mampu menghipnotis ribuan pasang mata. Suara merdu yang dilantunkan kedua penyanyi tersebut, disambut dengan teriakan histeris sehingga membuat situasi semakin ramai.

Sementara itu, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aparat keamanan dari Polres Merauke dibantu Satpol PP setempat, melakukan pengawalan ketat diareal panggung.***

Pelamar CPNS Berjubel

Hari Pertama Pendaftaran di Pemkab Jayapura

SENTANI - Hari pertama pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Jayapura Rabu (11/2), langsung diserbu oleh ratusan pelamar yang ingin mengadu nasib sebagai pegawai negeri. Antrian panjang tampak terlihat di loket pendaftaran di bekas kantor bagian kepegawaian. Antrian pendaftar ini beberapa hari ke depan dipastikan akan semakin padat, mengingat sebagian pendaftar saat ini masih melengkapi berkas pendaftaran.
Asisten III Bidang Adminitrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Buce Batkorumbawa, BA saat ditemui kemarin, mengaku belum tahu persis berapa jumlah pelamar CPNS yang sudah mendaftar di hari pertama kemarin. "Saya belum tahu, berapa jumlah pendaftar di hari pertama ini, karena belum ada rekap jumlah pendaftar yang disampaikan kepada saya,"tutur Buce Batkorumbawa saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (11/2).
Menurut Buce, jumlah formasi CPNS tahun 2008 yang saat ini sudah dimulai pendaftarannya ini, memang relatif lebih banyak dari tahun sebelumnya. Sehingga peluang atau kesempatan bagi pelamar juga menjadi lebih besar. Diungkapkan bahwa untuk formasi 2007 jumlah formasi tenaga guru yang dibuka hanya 24 formasi sekarang menjadi 53, tenaga kesehatan dari 18 formasi kini menajdi 37 formasi dan tenaga teknis yang sebelumnya hanay 18 sekarang dibuka untuk 41 formasi.
"Utuk formasi 2008 ini, untuk pelamar umum dibuka 131 formasi, sedangkan honorer 24 formasi dan Sekdes 48 orang, ehingga secara keseluruhan ada 203 formasi,"ujar buce yang mengaku yang diumumkan hanya untuk pelamar umum, sedangkan tenaga honorer yang sudah masuk data base 2005 dan sekdes ini tinggal pengangkatan saja.
Agar para pelamar CPNS di lingkungan Pemkab Jayaura ini tahu dimana akan ditempatkan, maka sejak pengumuman penerimaan CPNS formasi 2008 ini sudah sekaligus tertera lokasi tempat tugas dari masing-masing formasi yang dibuka. Bahkan, untuk menghindari pelamar yang diterima di Pemkab Jayapura sebagai batu loncatan untuk pindah ke tempat lain, maka pihaknya tengah menyiapkan tandatangan kontrak dari CPNS yang dinyatakan diterima nanti. "Minimal 20 tahun mengabdi di Kabuapten Jayapura baru boleh mengajukan pindah,"tegasnya. (tri)

Jayapura Banjir, Dewan Ikut Prihatin


Kossay: Pemkot Tidak Konsisten Dengan Aturannya

(SMA Negeri 4 Banjir Lagi, 500-an Siswa Tak Bisa Belajar)

JAYAPURA- Banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Jayapura, akibat guyuran hujan yang melanda Kamis malam lalu, rupanya tak luput dari perhatian Wakil Ketua DPR Papua Paskalis Kossay, S.Pd.
Ia mengatakan bahwa apa yang terjadi itu akibat dari kesalahan manusia sendiri yang tidak menjaga lingkungannya dengan baik. Sebab kata dia, rusaknya lingkungan adalah factor penyebab terjadinya bencana atau banjir tersebut. "Dari awal sebenarnya kita sudah wanti- wanti akan hal ini," ujarnya kepada Cenderawasih Pos kemarin.
Ia menilai pengembangan permukiman yang sekarang ini masih terus dilakukan di sekitar pegunungan Cyclop telah merubah tatanan lingkungan di sekitar pegunungan itu, sebab di hutan Cyclop sesungguhnya adalah areal konservasi yang harus dijaga hutannya.
"Tetapi yang kita lihat di bagian Entrop itu sebagian besar sudah gundul, di sana dibangun perumahan," katanya.
Akibatnya di tempat itu sudah tidak ada tempat peresapan air lagi dikala hujan, sehingga bagi dia tidak heran jika akhirnya terjadi setiap kali turun hujan. "Jadi itu sebabnya setiap kali hujan Entrop pasti banjir karena di bagian atas sudah tidak ada pohon untuk tempat untuk menyimpan air," katanya.
Kossay sangat yakin bahwa Pemkot Jayapura pasti memiliki aturan atau Perda yang memuat tentang larangan pembangunan di sekitar Cyclop, tetapi ia menilai Perda itu tidak dilaksanakan dengan baik, sehingga masih ada orang yang membangun di sekitar areal Cyclop.
Tak hanya itu, Pemkot juga sudah menentukan bahwa areal pengembangan kota akan dilakukan di wilayah Timur Kota Jayapura, yakni ke arah Koya, tetapi hal itu ternyata belum sepenunya dilakukan. "Sejak awal kita juga sudah sampaikan bahkan Pemkot juga sudah memiliki tata ruang yang menentukan bahwa pengembangan kota dilakukan di wilayah Timur, tetapi sepertinya Pemkot tidak konsisten karena sampai sekarang masih saja ada pembangunan di wilayah konservasi," katanya.
Kata dia, wilayah Timur adalah satu-satunya cara bagi Pemkot untuk melakukan pengembangan kota. Untuk itu Tata Ruang itu harus dilaksanakan dengan baik. Selama tata ruang itu tidak dilaksanakan atau diikuti dengan baik, maka sulit bagi Kota jayapura akan terhindar dari bahaya seperti banjir.
Tak hanya itu, Kossay juga menilai bahwa pembangunan draenase di sekitar Kota Jayapura juga masih belum tertata dengan baik. Draenase antara satu dan lainnya tidak terintegrasi secara baik, sehingga di sejumlah tempat ada draenase yang terhambat belum lagi jika ada sampah atau material lainnya yang memenuhi saluran air sehingga menghambat aliran air. "Ini semua harus menjadi bahan pemikiran Pemkot, karena sayang juga kalau terus - terusan seperti ini, setiap kali hujan, pasti terjadi banjir, kita semua tidak ingin seperti ini apalagi Kota Jayapura adalah Ibu Kota Provinsi Papua yang sudah tentu menjadi cermin provinsi ini," tandasnya.
Atasi Banjir Dadakan Dengan Pembersihan Drainase
Sementara itu terkait dengan banjir dadakan ini, Pemkota melalui Dinas PU akan mengambil langkah prioritas dalam melakukan pembersihan drainase air (selokan) untuk mengatasi kemungkinan banjir dadakan yang muncul setelah hujan lebat.
Sedangkan bagi daerah yang dinilai belum memiliki sistem pembuangan air yang baik, menjadi masukan penting bagi pihaknya dalam pengusulan pembuatan saluran air secara terpadu.
Demikian Kepala Dinas PU Kota Jayapura, Ir. Agustinus Sapang, saat ditemui disela-sela kegiatannya di PTC, Entrop, Jumat (13/2) pagi.
Prioritas langkah pembersihan selokan tersebut menurutnya berdasarkan atas dasar pertimbangan masih cukup berfungsinya secara normal saluran pembuatan air. Ia mengambil sampel kejadian yang terjadi Kamis (12/2) malam di depan PTC ataupun Perumahan Lembah Vuria Kotaraja. Meskipun terjadi banjir dadakan dengan debet air lumayan akibat luapan air hujan yang cukup tinggi, namun air tetap mengalir dan tidak menimbulkan genangan dalam jangka waktu lama.
"Ini kan artinya got berfungsi, hanya saja secara umum kondisinya tidak mampu mengalirkan debet air yang berlebihan dengan analisa saluran yang makin kecil kemampuannya akibat sampah utamanya sampah plastik," katanya.
Untuk itu langkah pembersihan drainase yang selama ini dilakukan dianggap masih cukup memadai untuk mengurangi dampak tersebut, hanya saja dengan keterbatasan jangkauan yang dimiliki mungkin ada yang kebetulan belum bisa tuntas dibersihkan.
Upaya pembesaran drainase lanjutnya juga menjadi masukan penting dalam penganggaran pada kegiatan dimasa datang. Sebab soal penetapan perbaikan yang membutuhkan dana besar banyak melalui pertimbangan, terutama soal ketersediaan anggaran.Dengan adanya dampak kemarin, pihaknya berjanji akan lebih mengkoordinasikan dengan instansi terkait.
Terkait dengan 'dalamnya' banjir dadakan di sekitar Perumahan Furia Puskopad Kotaraja, yang dihubungkan dengan adanya pembukaan lahan di bagian atas perbukitan sekitar lokasi tersebut, sebenarnya hal tersebut sudah dipikirkan PU. Namun untuk tahun ini, mungkin lebih berkonsentrasi pada pembuatan badan jalan sedangkan drainase airnya menyusul di belakang.
Pihaknya berharap agar masyarakat bisa memahami keterbatasan PU Kota Jaypura yang memang terkait dengan banyaknya keluahan masyarkat seiring bertambahnya pendudukan kebutuhan yang sarana pemukiman yang baik juga semakin tinggi.
"Kita juga minta kesediaan warga untuk membantu pemerintah, salah satunya tidak membuang sampah di saluran air sebab akan mengganggu aliran air yang penting bagi penataaan kawasan.

Banjir SMAN 4///
Hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura dan sekitarnya Kamis malam (12/2), tidak hanya membuat banjir di sejumlah tempat, namun SMA Negeri 4 Jayapura yang berlokasi di Entrop itu juga tergenang banjir.
Akibat kejadian ini, Jumat (13/2) kemarin, ratusan siswa di SMA Negeri 4 Jayapura ini tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar, karena sebanyak 13 ruang di sekolah tersebut tergenang air dan lumpur.
Kepala SMA Negeri 4 Jayapura, Edit Janny Soelistiowati,S.Pd saat ditanya Cenderawasih Pos mengatakan, pada Kamis malam (12/2) sekitar pukul 23.00 WIT, 2 orang guru dan penjaga sekolah yang tinggal di komplek SMA Negeri 4 itu sudah melakukan upaya untuk membendung air dari rawa yang masuk ke lokasi sekolah, namun karena hujan cukup deras, sehingga luapan banjir yang dari luar itu tetap bisa masuk ke lokasi sekolah ini.
"Akibat masuknya air dari rawa itu, 13 ruang kelas tergenang air mencapai sekitar setengah meter, yang terdiri dari 10 ruang milik kelas X dan 3 ruang yang sudah kosong, sehingga sekitar 500-an siswa kelas X itu tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar," paparnya.
Dengan kondisi ini, para siswa dan guru di SMA Negeri 4 tersebut kemudian melakukan kerja bhakti untuk membersihkan ruang-ruang kelas yang tergenang air dan lumpur itu.
Dikatakan, banjir di SMA Negeri 4 ini memang sudah sering terjadi dan ketika dirinya dipercaya menjadi kepala sekolah di SMA Negeri 4 ini, langkah yang dilakukannya antara lain dengan membuat talud di depan pintu setinggi 0,5 meter untuk mencegah masuknya air ke dalam kelas, namun karena banjir lebih tinggi, sehingga air tetap bisa masuk ke dalam ruang kelas.
Upaya lainnya, pihak sekolah sudah membuat permohonan pembuatan drainase ke Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura dan Provinsi Papua, namun hingga kini belum ada realisasinya. "Sebelum saya di sini, sudah pernah ada kunjungan dari DPR RI dan dari Pemda, tetapi kunjungan itu belum membawa perubahan bagi sekolah kami," ujarnya.
Pihaknya berharap, seandainya permohonan pembangunan drainase itu tidak bisa direalisasikan, setidaknya pemerintah memprogramkan pembangunan ruang kelas baru untuk menggantikan ruang kelas yang sering terkena banjir itu, karena memang lokasi tersebut termasuk rendah. "Seperti halnya ruang-ruang kelas untuk kelas XI dan XII, ruang-ruang itu tidak terkena banjir karena bangunannya lebih tinggi," ucapnya. (ta/eno/fud)

Rabu, 11 Februari 2009

Pengusaha dan Konsultan Divonis 1 Tahun Penjara

Pengusaha dan Konsultan Divonis 1 Tahun Penjara
Juga Didenda Rp 50 Juta dan Plus Subsider 3 Bulan
BIAK-Setelah melalui proses persidangan yang cukup panjang Limbert dan Suhardjo dua terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan meubelair SMA Katolik Biak Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Biak Numfor menjalani sidang putusan, Selasa (10/2) kemarin.
Kedua terdakwa divonis bersalah masing-masing satu tahun kurungan penjara dipotong masa tahanan dengan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan penjara. Vonis satu tahun kurungan penjara itu lebih ringan dari tuntan jaksa yang menututnya 2 tahun kurungan penjara.
Sidang putusan yang dipimpin Maria Sitanggang, SH sebagai ketua majelis hakim dan Imanuel Baru, SH sebagai anggota menyatakan kedua terdakwa terbukti dengan sah terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan meubalair di SMA Katolik Biak dengan nilai proyek Rp 349 juta.
Penasehat hukum kedua terdakwa Gustav Kawer, SH, M.Si menilai putusan hakim kurang memperhatiakan fakta lapangan, keterangan saksi dan surat berupa bukti-bukti. "Kami melihat putusan hakim ini kurang memperhatikan bukti dan fakta yang ada, mestinya mereka memperhatikannya saat mengambil pertimbangan putusan," tandas Kawer.
Lalu bagaimana sikap yang akan diambil terhadap putusan itu? Kawer mengatakan pihaknya kemungkinan bessar akan banding ke pengadilan tinggi. "Ya untuk banding kemungkinan kami tetap akan lakukan, namun intinya masih tetap pikir-pikir karena masih ada waktu 7 hari," tandasnya.
Sementara itu pihak jaksa juga nampaknya demikian. Agus Robani, SH dan Lenny Silaban, SH yang bertindak sebagai jaksa dalam kasus itu nampaknya juga masih pikir-pikir. "Waktu yang diberikan kan 7 hari, jadi kami juga masih pikir-pikir tentang banding," tandas Kajari Biak Abraham B Sitinjak, SH, MH saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos tentang sikap yang akan diambil pihaknya.
Sekedar diketahui bahwa dalam kasus pengadaan meubelair SMA Katolik Biak di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Biak Numfor menyeret empat orang ke meja hijau. Limbert dan Surhadjo telah divonis hakim 1 tahun penjara, sementara Drs Hendrik Jan R dan Paul R, S.Sos rencana sidang putusannya akan dilakukan Jumat besok atau Senin pekan depan.###

Pemilu, Waspadai Separatis ....!!!

Pemilu, Waspadai Gangguan Separatis
JAYAPURA- Keberadaan gerakan separatis bersenjata (GSB) di Papua tampaknya masih harus diwaspadai. Apalagi kelompok tersebut saat ini memiliki senjata hasil perampasan dari anggota Polri, yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan orang, terlebih lagi menjelang pelaksanaan Pemilu.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI A.Y Nasution mengungkapkan, meski kekuatan kelompok separatis tersebut sangat lemah, namun keberadaan mereka masih menjadi ancaman sehingga harus diwaspadai.
" Hal yang sangat penting yang harus kita waspadai bersama adalah senjata yang mereka miliki. Sebab, mungkin bisa saja terjadi, senjata yang mereka pegang itu menjadi ancaman pada pelaksanaan Pemilu mendatang," tegas Pangdam pada acara Coffe Morning bersama insane Pers di Aula Tonny A Rompis Makodam, Selasa (10/2) kemarin.
Berkaitan dengan ancaman senjata dari kelompok separatis tersebut, pihaknya telah mengantisipasinya dengan melakukan operasi intelejen untuk mengetahui dan menginventarisir lokasi-lokasi atau di daerah-daerah mana saja yang perlu diwaspadai.
Sebab, kewaspadaan ini sangat penting untuk menghindari dan mencegah hal-hal buruk yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Terlebih lagi, sampai saat senjata-senjata yang dirampasan dari anggota Polri masih dipegang kelompok tersebut. " Sehingga hal-hal ini yang menjadi kekhawatiran kita bersama, jika sampai senjata tersebut disalahgunakan untuk menganggu pelaksanaan Pemilu," terangnya.
Disinggung sejauh mana ancaman kelompok separatis tersebut, sehingga perlu diwaspadai, menurut Pangdam, untuk sementara ini berdasarkan analisa intelejen, keberadaan kelompok separatis belum ada kekhawatiran. Namun, yang harus diwaspadai adalah pengunaan senjatanya yang kemungkinan bisa membahayakan dan menganggu keamanan.
Berkaitan dengan hal ini, seluruh prajurit yang bertugas di lokasi-lokasi yang dianggap rawan gangguan, diminta tetap menjaga kewaspadaan. Sebab, berdasarkan pengalaman yang ada, kelompok separatis setiap melakukan gangguan selalu memanfaatkan kelengahan prajurit.
Disinggung adanya mobilisasi warga dari PNG ke wilayah Indonesia jelang Pemilu, Pangdam mengaku sudah mewaspadainya dengan mengintensifkan pengamanan TNI di wilayah-wilayah perbatasan.
Namun, demikian dengan luas dan panjangnya wilayah perbatasan, dirinya menyadari tidak bisa sepenuhnya menjaga perbatasan tersebut.
" Yang namanya masih ada celah-celah untuk masuk ( ke wilayah RI) kami tidak bisa dipungkiri, hal ini menginggat jumlah anggota yang bertugas di perbatasan tidak sebanding dengan luasnya wilayah perbatasan. Namun setidaknya isu-isu ini akan menjadi bahan informasi kami untuk lebih meningkatkan kewaspadaan jelang Pemilu," pungkasnya.###

Kamis, 05 Februari 2009

Hendrik Kaiseipo Caretaker Bupati Nabire

NABIRE

ASISTEN II Setda Provinsi Papua Drs Hendrik P. Kaiseipo, MM dilantik sebagai Penjabat (Caretaker) Bupati Nabire oleh Gubernur Papua, Barnabas Suebu,SH, di Gedung Negara, Rabu (4/2), kemarin. Pada kesempatan itu gubernur menegaskan bahwa tugas utama penjabat bupati ini adalah menuntaskan sisa tahapan Pilkada di Nabire.
Dikatakan, penundaan Pilkada di Kabupaten Nabire memang menjadi suatu persolan tersendiri, karena pada satu sisi masyarakat menginginkan Pilkada bisa cepat selesai, tetapi kemudian menjadi tertunda karena bertentangan dengan aturan.
"Oleh karena itu, kehadiran penjabat bupati yang baru, tugas utamanya adalah untuk melaksanakan sisa tahapan Pilkada yang tertunda ini. Disini saya ingin tegaskan bahwa penundaan ini bukan berarti (Pilkadanya) akan dimulai dari nol, tetapi setelah pelaksanaan Pilpres nanti akan dilanjutkan dengan sisa tahapan Pilkada yaitu pemungutan suara, penghitungan suara dan seterusnya,"tegas gubernur.
Pihaknya juga mengingatkan penjabat bupati bahwa pemerintah memang dilarang oleh undang-undang untuk melakukan intervensi terhadap pelaksanaan Pilkada yang sepenuhnya merupakan kewenangan KPU. "Tugas pemerintah adalah memberikan dukungan baik dalam bentuk fasilitas maupun dana yang diperlukan agar tahapan Pilkada yang tertunda bisa dilaksanakan dengan baik dan sukses," terangnya dalam pelantikan yang juga dihadiri para pejabat dari Nabire itu.
Gubernur berharap, dari Pilkada nanti akan terpilih bupati dan wakil bupati yang baru untuk melanjutkan kepemimpinan di Nabire supaya terus maju dan berkembang bersama kabupaten lainnya. "Kita harapkan Pilkada nanti melahirkan kepemimpinan baru yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk melanjutkan kepemimpinan wilayah Kabupaten Nabire. Supaya lebih maju, lebih stabil, lebih baik dan lebih sejahtera," hrapnya.
Pada kesempatan itu, gubernur juga menyatakan, tugas-tugas pemerintahan, membina masyarakat dan tugas-tugas untuk melanjutkan program-program pembangunan terutama program-program yang menyangkut hajat hidup orang banyak di kampung-kampung, juga harus dilanjutkan, sehingga rakyat di kampung-kampung tidak terganggu oleh hiruk pikuk Pilkada.

Kakek Perkosa Cucu

Dilakukan Sejak Oktober 2008

MERAUKE-

KASUS permerkosaan kembali terjadi di Merauke. Kali ini dilakukan seorang kakek berumur 53 tahun berinisial FY terhadap cucu tirinya sebut saja Mawar yang baru berumur 12 tahun. Kasus itu terjadi sejak Oktober 2008 lalu secara berulang-ulang dan baru dilaporkan keluarga korban, Rabu (4/2) sekitar pukul 17.30 WIT.
Kapolres Merauke AKBP Hadi Ramdani, SH, didampingi Kaur Bin Ops Reskrim Ipda H Edwin Ariawang, membenarkan adanya laporan kasus tersebut. Menurut Kapolres, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, kasus pemerkosaan tersebut terjadi pertama kalinya sekitar 1 Oktober 2008. Saat itu, korban yang tercatat duduk di kelas II salah satu SMP di Kota Rusa itu, pulang dari sekolah ke rumah dimana saat itu hanya korban dan pelaku yang tinggal di rumah tersebut.
Sedangkan istri pelaku sedang berada di rumah anaknya yang merupakan orang tua korban di Timika. Setelah pulang sekolah dan makan siang, korban kemudian istirahat di dalam kamarnya dengan pintu terkunci. Pelaku yang sedang dipengaruhi minuman keras kemudian masuk ke dalam kamar korban dengan cara memanjat tembok lewat flapon.
Setelah berada di dalam kamar itu kemudian pelaku memperkosa korban. Korban saat itu lanjut Kapolres, berusaha berteriak namun langsung diancam oleh pelaku
akan memukulnya bila melawan dan berteriak. Namun saat pelaku sedang memperkosa korban, tiba-tiba korban berteriak karena merasa sakit, namun pelaku kembali menghardik korban untuk diam.
Karena kembali diancam, korban terpaksa diam dan hanya pasrah saja. Perbuatan tersebut dilakukan pelaku secara berulang-ulang yang menurut korban tidak diingatnya lagi.Perbuatan bejat sang kakek tersebut terbongkar saat tetangga korban yang curiga terhadap sikap korban yang tidak keluar rumah sejak pulang sekolah yang tidak biasanya dilakukan korban saat sang nenek masih berada di rumah.
Kecurigaan itu kemudian disampaikan ke pihak keluarga korban. Lalu pihak keluarga korban mendesak korban untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada diri korban. Karena terus didesak akhirnya korban menceritakan perbuatan yang dilakukan sang kakek tirinya itu. Tidak terima, keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut untuk diproses secara hukum.
''Pelaku sudah kami tangkap dan mulai menjalani penahanan,''tandas Kapolres. Tersangka sendiri tambah Kapolres, akan dijerat Pasal 81 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 285 KUHP Tentang Pemerkosaan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Januari, 8 Kasus Baru HIV/AIDS

MERAUKE-

PENYEBARAN HIV/AIDS di Kabupaten Merauke tampaknya terus meningkat. Buktinya sepanjang Januari lalu, telah berhasil ditemukan 8 warga yang dinyatakan positif terinfeksi HIV/AIDS. ''Memang benar, selama Januari itu telah ditemukan 8 yang positif HIV/AIDS, "kata Kepala Pusat Kegiatan Reproduksi (PKR) RSUD Merauke dr Selvia Ingie, ketika ditemui Cenderawasih Pos, di ruang kerjanya, Rabu (4/2).
Menurutnya, 8 yang positif terinfeksi tersebut ditemukan dari 189 warga yang melalui test pemeriksaan darah dari seluruh pusat-pusat VCT yang ada di Kabupaten Merauke baik 2 rumah sakit ( RSUD dan Bunda Pengharapan) Merauke maupun Puskesmas yang ada.
Dari 8 yang positif itu juga, tercatat 2 diantaranya merupakan pekerja seks komersial sedangkan 6 lainnya dari umum. Saat itu, dr Silvia Ingie enggan memberikan data tersebut dengan alasan bukan wewenangnya. ''Kami di sini hanya merekap hasil itu dari seluruh pusat VCT kemudian kami laporkan ke dinas. Dinas yang berwenang memberikan keterangan ini dan laporannya itu disampaikan pertriwulanan,''katanya memberi alasan.
Menyinggung keberadaan KPR selama ini, Silvia mengaku rata-rata dikunjungi sekitar 200 orang setiap bulannya baik untuk konseling, pemeriksaan darah (test HIV/AIDS maupun IMS (Infeksi Menular Seksual). ''Ada yang datang dengan kesadaran sendiri melalui informasi yang diperoleh dan ada pula karena memang rujukan,''katanya.
Dari pantauan Cenderawasih Pos selama ini yang terbanyak mengunjungi KPR adalah mereka yang bekerja di tempat-tempat hiburan, seperti, lokalisasi, bar, diskotik atau tempat pijat.

Pijat Gratis di Pengungsian

JAYAPURA

HARI kelima pasca kebakaran yang melanda APO Bengkel, bantuan kepada korban kebakaran terus mengalir dari berbagai kalangan. Bantuan yang diberikanpun beragam mulai dari bahan makanan, pakaian layak pakai, peralatan rumah tangga dan bentuk lainnya.
Namun bantuan yang diberikan DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jayapura Utara, Selasa (3/2) berbeda dengan yang lainnya yaitu dengan memberikan bantuan pijat tradisional secara gratis kepada para pengungsi.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, pijat gratis tersebut, disambut positif para pengungsi korban kebakaran. Bahkan mereka rela antri menunggu giliran untuk mendapatkan layanan pijat gratis tersebut.
DPC PKS Jayapura Utara dalam Aksi Pijat Tradisional secara gratis ini, menurunkan 4 orang tenaga pijat tradisional, 3 diantaranya pria dan 1 wanita untuk melayani pengungsi yang membutuhkan pijat tersebut.
Warso, salah seorang pengungsi mengakui senang dengan aksi pijat tradisional secara gratis yang dibuka oleh PKS tersebut. 'Saya senang sekali karena terbantu dimana capek-capek saya hilang,' kata Warso kepada Cenderawasih Pos usai dipijat.
Ketua DPC PKS Jayapura Utara, Ahmad Jaenuri LC mengakui bahwa aksi pijat tradisional yang diberikan secara gratis, merupakan kepedulian pihaknya kepada warga yang membutuhkan. "Pasca kebakaran, tentu mereka kecapekan, apalagi tinggal ditenda-tenda berdesakan, sehingga kami berusaha membantu dengan memberikan layanan pijat gratis ini,"ujarnya.
Aksi pijat gratis ini, lanjut Jaenuri, merupakan lanjutan bantuan yang diberikan PKS sebelumnya, yakni layanan kesehatan dan pakaian layak pakai, yang direspon dengan baik oleh para pengungsi, bahkan jumlah pengungsi yang mendapatkan layanan pijat tradisional tersebut mencapai 70 orang.
Semnetara itu, sebagai ungkapan rasa peduli terhadap sesama, anggota Korem 172/PWY, kemarin juga menggelar karya bhakti di sekitar penampungan korban kebakaran APO.
Karya bhakti itu itu antara lain melaksanakan pembersihan, sekitar penampungan dari sampah-sampah yang berserakan, membabat rumput agar tempat tersebut terlihat bersih. Selain itu, anggota Korem 172 juga melakukan pengasapan untuk mengusir nyamuk yang menjadi penyebab penyakit malaria.
"Kegiatan karya bhakti ini sengaja dilakukan oleh Korem 172 selain karena rasa peduli terhadap sesama juga dalam rangka melaksanakan program teritorial Korem 172 yang salah satunya adalah membantu masyarakat yang tertimpa musibah," terang Kepala Penerangan Korem 172/PW Kapten Inf Dwi Sapto P.
Tak hanya anggota Korem 172, ibu-ibu Persit Korcab Rem 172 PD XVII/Cenderawasih juga tak mau ketinggalan, dipimpin ketuanya Ny Diah Made Sukadana, ramai - ramai mereka mengunjungi korban kebakaran yang jumlahnya ratusan itu. Tak hanya mengunjungi, mereka juga membawa bantuan mulai dari susu, gula teh, beras, alat tulis, seragam sekolah, hingga pembalut wanita. Bantuan itu diterima langsung oleh panitia penanganan korban dari Dinas Sosial Kota Jayapura.
Kepada para korban tersebut, Ny Diah Made Sukadana mengajak para korban untuk lebih berserah diri kepada Tuhan karena semua yang terjadi adalah kehendakNya sehingga mereka harus menerimanya dengan ikhlas. "Ibu - ibu yang sabar ya, dekatkan diri dan berserah dirilah kepada Tuhan sehingga beban yang dipikul terasa ringan," katanya kepada sejumlah ibu- ibu yang menjadi korban kebakaran.