Senin, 23 Februari 2009

RSUD Biak Punya Utang Rp 3 Miliar

BIAK-Akumulasi sejumlah persoalan di RSUD Biak yang terjadi selama ini akhirnya dibahas sampai ketingkat dewan, Jumat (20/2) kemarin. Direktur RSUD Biak Numfor Sergius Swabra, S.KM dan Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor Drs Sefnat Korwa, M.Si diundang oleh dewan untuk memberikan penjelasan soal keluhan terjadinya kekurangan obat selama ini dan sejumlah persoalan lainnya.
Menariknya dalam pertemuan itu terungkap bahwa hingga saat ini RSUD Biak memiliki utang sebesar Rp 3 miliar. Utang sebanyak itu merupakan belanja barang yang habis pakai di RUSD Biak sejak tahun 2002 sampai sekarang.
" Dalam pertemuan tadi pihak RSUD Biak mengungkapkan bahwa mereka memiliki utang sebesar Rp 3 miliar. Menurut mereka utang sebesar itu merupakan belanja barang habis pakai," ujar Ketua DPRD Kabupaten Biak Numfor Nehemia Wospakrik, SE kepada Cenderawasih Pos usai memimpin pertemuan dengan pihak eksekutif, kemarin.
Tentang persoalan keluhan kekurangan obat, Wospakrik mengatakan dari hasil penjelasan pihak RSUD Biak dan Dinas Kesehatan menyatakan bahwa pada dasarnya obat itu sebenarnya ada. Hanya saja yang jadi persoalanya adalah ketika pemberian resep ke masyarakat ada kekurang mengertian petugas di bagian pemberian obat.
" Menurut pihak RSUD Biak dan Dinas Kesehatan obat itu ada, persoalannya hanya kesalah pahaman saat pemberian obat. Artinya obat yang ditulis dalam resep namanya lain sehingga kadang kosong, namun obat dengan kegunaan sama sebenarnya ada. Nah disini hanya terjadi kesalah pahaman menurut mereka," tandasnya.
Disisi lain, kata Wospakrik, dari hasil petermuan itu juga disimpulkan bahwa selama ini kurang ada koordinasi yang baik antara Dinas Kesehatan dan RSUD Biak dengan pihak gudang Farmasi. Oleh karena itu, kadang terjadi kekosongan obat di RSUD Biak.
"Apapun alasannya silakan saja, namun kedepan kejadian kekurangan obat tidak perlu terjadi lagi kedepan. Ini perlu menjadi perhatian serius dari instansi terkait sehingga tidak ada lagi masyarakat mengeluh tentang kekurangan obat," pungkasnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar