Kamis, 19 Februari 2009

Penembak Polisi Diproses, Korban Blm Dioperasi

JAYAPURA-

Insiden penembakan antara polisi dengan polisi di Mapolsek Maki, Polres Jayawijaya yang terjadi Senin (16/2) pukul 22.00 wit lalu, terus ditindaklanjuti Polda Papua. Bahkan, pelaku tetap akan diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebelumnya, diduga karena masalah sepele membuat oknum anggota Polsek Maki, Brigadir Frengky Dawer melakukan penembakan terhadap temannya sendiri, Brigadir Bob Mebri yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak di paha kanan hingga tembus ke paha kirinya.
Akibatnya, korban sempat dilarikan ke RSUD Wamena untuk mendapatkan perawatan, sebelum akhirnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Papua, Selasa (17/2) pukul 18.00 Wit kemarin.
"Memang Selasa sore kemarin, korban sudah tiba di RS Bhayangkara setelah dievakuasi dari Wamena, karena hasil operasi pertama di RSUD Wamena masih ditemukan serpihan logam yang diduga merupakan proyektil yang bersarang di pahanya," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Agus Rianto saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos di sela-sela latihan Simulasi Pengamanan Pemilu 2009 di Lapangan PTC, Entrop, Rabu (18/2) kemarin.
Kabid Humas menjelaskan soal rencana operasi terhadap korban untuk mengangkat proyektil tersebut, ia mengaku belum mendapatkan informasinya lebih lanjut, apalagi untuk melakukan operasi ini tentu tergantung dari kondisi pasien apakah sudah bisa dilakukan tindakan lanjutan, namun yang jelas kondisi korban sudah dalam keadaan membaik.
Untuk penanganan insiden ini, Kabid Humas mengatakan bahwa pelakunya, Brigadir Frengky Weber saat ini masih diproses oleh penyidik di Polres Jayawijaya guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. "Kami akan proses pelaku baik pidana umum maupun disiplin," tegasnya.
Yang jelas, lanjut Agus Rianto, diduga pelaku telah melakukan pelanggaran yakni penyalahgunaan senjata api yang mengakibatkan orang lain mengalami luka-luka. "Saat ini, kasus tersebut sedang dikembangkan penyidikannya oleh Polres Jayawijaya," jelasnya.
Soal pemicunya? Kabid Humas mengungkapkan bahwa dugaan semnetara karena salah paham saja, namun demikian pihaknya masih akan terus mengembangkan insiden tersebut.
Terkait beberapa kali terjadi kasus dugaan penyalahgunaan senjata api ini, Kabid Humas mengakui bahwa anggota Polda Papua saat ini mencapai sekitar 16 ribu personel yang tersebar di seluruh pelosok Papua dan Papua Barat. "Apalagi, merekda dengan karakteristik personel berbeda, lokasi berbeda dan tingkat ancaman dalam arti situasi lingkungan penugasan yang berbeda, tidak tertutup kemungkinan ada kasus seperti itu," ujarnya.
Meski demikian, imbuh Kabid Humas, pihaknya terus memberikan arahan dan pembinaan berkali-kali terhadap anggotanya, hanya saja, hal tersebut kembali kepada pribadi anggota, dimana situasi yang bersangkutan yang dialami. "Memang kejadian itu, berawal masalah sepele dimana keduanya tinggal di rumah panggung, sehingga kemungkinan saat anak korban bermain dan menimbulkan berisik, lalu terjadi salah paham," imbuhnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar