Rabu, 18 Februari 2009

Di Wamena, Polisi Tembak Polisi


Moser, Paha Kanan Tembus Paha Kiri
WAMENA- Peristiwa di Wamena ini sangat tidak patut ditiru oleh personel Polisi dimanapun bertugas. Betapa tidak, hanya gara-gara masalah sepele seorang anggota Polsek Makki, Polres Jayawijaya bernama Brigpol Bob Mebri mengalami nasib naas setelah ditembak pada paha kanan tembus paha kiri oleh temannya sendiri, Brigpol Frenky Weber.
Beruntung nyawa Brigpol Mebri dapat diselamatkan dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Bhyangkara di Jayapura. Hal itu dibenarkan Kapolres Jayawijaya AKBP Drs. Abd. Azis Dj, SH melalui Wakapolres Kompol Adolf Beay ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya siang kemarin.
Dikatakan, pelaku Brigpol Frengky W saat ini sudah ditahan di rutan Polres Jayawijaya, sementara korban Brigpol Bob Mebri dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura. Sebelumnya korban sempat dirawat di RSUD Wamena. Menurut dokter RSUD yang memeriksa kondisi brigpol Bob Mebri, bila proyektil peluru itu mengenai tulang paha, korban Bob Mebri akan dirujuk ke RS. Bhayangkara Jayapura. "Seandainya, tidak mengenai tulang pahanya akan dilakukan perawatan di Wamena saja," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi Senin (16/2) sekitar pukul 20.00 WIT di Polsek Makki. Oleh anggota yang bertugas disana kemudian melaporkan kejadian itu ke komando sekitar pukul 22.00. "Mendapat laporan yang sifatnya harus mendapat penanganan segera, pihak komando langsung menurunkan tim yang dipimpin kasat Intel AKP Agus Winarto, didampingi Kasat Lantas AKP Agus Hariyadi dan Kasat Reskrim Iptu Philip Lajar yang didukung sejumlah personilnya pada malam itu langsung bergerak menuju Makki yang memakan waktu kurang lebih 4 jam.
"Berkat kesigapan petugas akhirnya pelaku Brigpol Frenky W dan korban Bob Mebri berhasil diamankan dan dievakuasi pada malam itu juga, selanjutnya tiba di Wamena Selasa (17/2) sekitar pukul 08.00 pagi," ujarnya.
Kronologis peristiwa itu berawal dari anak korban bernama Robert Mebri (6 thn) hendak nonton TV di ruang depan Polsek setempat. Saat akan pergi nonton TV anak korban melewati kamar Brigpol FW yang pada saat itu sedang tidur.
"Karena kantor Polsek yang sekaligus dijadikan rumah tinggal oleh anggota yang bertugas disana yang terbuat dari papan dan berbentuk panggung, langkah Robert Mebri agak mengganggu pelaku FW yang tidur. Kejadian itu membuat FW dan istrinya marah yang seketika itu berteriak, heeee................," cerita Kompol Beay. Teriakan itu didengar korban Brigpol Bob Mebri yang langsung menjawab. "Sudah, nanti saya tegur dia, itukan ulah anak kecil, tapi tolong tegur juga istrimu jangan selalu jalan sambil seret-seret kaki karena bisa mengganggu saya dan keluarga saat tidur," ujarnya.
Mendengar jawaban Brigpol Bob Mebri, pelaku Brigpol Frengky W dari dalam kamar menjawab lantang. "Jadi kamu tidak terima, kalau mau jadi, jadi sudah," ujarnya. Untuk menghindari perselisihan yang berlanjut, Brigpol Bob Mebri menghindar tapi dikejar pelaku FW dengan menyandang senapan moser di tangan yang langsung diarahkan ke korban Bob Mebri.
"Tiba-tiba dorrr, terdengar bunyi letusan dari senjata api laras panjang jenis moser milik pelaku memecah keheningan malam. Sejurus kemudian Brigpol Bob Mebri terkapar di lantai bersimbah darah," ujarnya.
Melihat Brigpol Bob Mebri jatuh di tanah, pelaku mecoba untuk menembak untuk kedua kalinya, namun istri Bob Mebri bernama Ani Ance Mofu langsung memeluk pelaku dan berusaha menghalau senpi yang diarahkan ke tubuh Bob Mebri. Merasa terdesak, pelaku Frengky lari keluar dari Polsek dan selanjutnya diamankan oleh salah seorang anggota koramil Serda Julianus Bahang.
Melihat peristiwa ini, pihak komando akan memproses pelaku karena dinilai telah melakukan tindak pidana dan akan memproses yang bersangkutan di peradilan umum. "Setelah menjalani proses hukum pelaku akan dikenakan sangsi berupa kode etik profesi," ujarnya. Barang bukti berupa sepucuk senpi jenis moser berikut 1 butir proyektil dan selongsong peluru saat ini sudah diamankan. Demikian juga pelaku FW sudah ditahan untuk proses pemeriksaan selanjutnya.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto mengaku prihatin dengan adanya penyalahgunaan senjata api yang terjadi di Wamena tersebut, termasuk di beberapa daerah, seperti Timika, Merauke dan lainnya.
Untuk itu, pihaknya mengingatkan kepada seluruh Kapolres untuk memperhatikan kasus penyalahgunaan senjata api tersebut. "Masalah penyalahgunaan senpi, termasuk oknum polisi di Polsek Maki Wamena yang menembak temannya sendiri, bahkan tidak tanggung-tanggung dengan menggunakan senjata moser. Ini harus menjadi perhatian kapolres," katanya disela-sela Rakor Kapolresta dan Kapolres di Aula Rastra Samara, Mapolda Papua, Selasa (17/2) kemarin.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar