Minggu, 22 Februari 2009

ABG Digilir Pemuda Bertopeng

MERAUKE-

Kasus penculikan dan pemerkosaan dialami oleh seorang anak baru gede ( ABG) sebut saja Bunga (16). Korban tercatat sebagai pelajar salah satu SMA di Kota Merauke itu. Kasus ini baru sampai ke Polisi setelah korban yang didampingi salah satu anggota keluarganya datang langsung melaporke Mapolres Merauke, Jumat (20/2) sekitar pukul 12.00 WIT.
Dihadapan Polisi, korban mengaku kasus yang menimpanya terjadi pada Senin (16/2) sore di sekitar perempatan Jalan Brawijaya-Parakomando. Saat itu, korban mengaku sedang jalan sore sambil memegang buku. Saat sedang jalan itu, dan tidak menyadari tiba-tiba sebuah mobil taksi warna kuning berhenti disampingnya. Namun korban tidak mempedulikan dan tetap jalan.
Tiba-tiba dua lelaki membuka pintu taksi dan turun dan langsung menarik korban ke atas mobil sambil menutup mulut dan hidung korban dengan kain. Korban mengaku saat itu dirinya langsung pingsan. Namun korban mengaku tidak tahu apakah dirinya dibius atau tidak, tapi yang pasti dirinya tak sadarkan diri.
Lalu korban mengaku dibawa dengan taksi tersebut ke sebuah gedung yang menyerupai gudang. Korban mengaku tidak tahu dimana posisinya gedung tersebut. Rabu (18/2) malam sekitar pukul 21.00 WIT, korban mengaku diperkosa oleh 3 pemuda yang menculiknya itu secara bergiliran namun pada saat itu ketiga pelaku itu menggunakan topeng sehingga tidak bisa mengenalnya.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, korban kemudian dilepas dengan cara mata ditutup dengan plakban. ''Kamis kemarin sekitar pukul 14.00 WIT, saya di lepas di sekitar Jalan Biak dengan mobil taksi. Jadi mata dan mulut saya ditutup dengan plakban, lalu pelan-pelan mereka membuka pintu mobil dan dorong saya dari atas ke jalan. Karena kondisi tubuh saya waktu itu masih letih, saat sampai di bawah jalan tidak bisa langsung bisa buka penutup plakban ini. Tapi saya masih sempat lihat taksi yang mereka gunakan warna merah,'' kata korban.
Keluarga korban yang ikut mendampinginya mengungkapkan, kasus penculikan yang dialami korban tersebut merupakan yang kedua kalinya. Pertama kalinya di Jayapura, namun saat dalam penculikan itu korban berhasil kabur dengan cara melompat dari atas mobil lewat kaca jendela mobil. ''Karena di Jayapura dia merasa tidak tenang, makanya dia pindah ke Merauke. Tapi, mungkin pelakunya ini terus buntuti dia sampai ke sini,'' jelasnya.
Wakapolres Merauke Kompol Sondang RD Siagian, SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan laporan penculikan dan pemerkosaan tersebut. ''Saat ini, masih dalam penyelidikan,'' tandas Wakapolres singkat.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar