Rabu, 11 Februari 2009

Pemilu, Waspadai Separatis ....!!!

Pemilu, Waspadai Gangguan Separatis
JAYAPURA- Keberadaan gerakan separatis bersenjata (GSB) di Papua tampaknya masih harus diwaspadai. Apalagi kelompok tersebut saat ini memiliki senjata hasil perampasan dari anggota Polri, yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan orang, terlebih lagi menjelang pelaksanaan Pemilu.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI A.Y Nasution mengungkapkan, meski kekuatan kelompok separatis tersebut sangat lemah, namun keberadaan mereka masih menjadi ancaman sehingga harus diwaspadai.
" Hal yang sangat penting yang harus kita waspadai bersama adalah senjata yang mereka miliki. Sebab, mungkin bisa saja terjadi, senjata yang mereka pegang itu menjadi ancaman pada pelaksanaan Pemilu mendatang," tegas Pangdam pada acara Coffe Morning bersama insane Pers di Aula Tonny A Rompis Makodam, Selasa (10/2) kemarin.
Berkaitan dengan ancaman senjata dari kelompok separatis tersebut, pihaknya telah mengantisipasinya dengan melakukan operasi intelejen untuk mengetahui dan menginventarisir lokasi-lokasi atau di daerah-daerah mana saja yang perlu diwaspadai.
Sebab, kewaspadaan ini sangat penting untuk menghindari dan mencegah hal-hal buruk yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Terlebih lagi, sampai saat senjata-senjata yang dirampasan dari anggota Polri masih dipegang kelompok tersebut. " Sehingga hal-hal ini yang menjadi kekhawatiran kita bersama, jika sampai senjata tersebut disalahgunakan untuk menganggu pelaksanaan Pemilu," terangnya.
Disinggung sejauh mana ancaman kelompok separatis tersebut, sehingga perlu diwaspadai, menurut Pangdam, untuk sementara ini berdasarkan analisa intelejen, keberadaan kelompok separatis belum ada kekhawatiran. Namun, yang harus diwaspadai adalah pengunaan senjatanya yang kemungkinan bisa membahayakan dan menganggu keamanan.
Berkaitan dengan hal ini, seluruh prajurit yang bertugas di lokasi-lokasi yang dianggap rawan gangguan, diminta tetap menjaga kewaspadaan. Sebab, berdasarkan pengalaman yang ada, kelompok separatis setiap melakukan gangguan selalu memanfaatkan kelengahan prajurit.
Disinggung adanya mobilisasi warga dari PNG ke wilayah Indonesia jelang Pemilu, Pangdam mengaku sudah mewaspadainya dengan mengintensifkan pengamanan TNI di wilayah-wilayah perbatasan.
Namun, demikian dengan luas dan panjangnya wilayah perbatasan, dirinya menyadari tidak bisa sepenuhnya menjaga perbatasan tersebut.
" Yang namanya masih ada celah-celah untuk masuk ( ke wilayah RI) kami tidak bisa dipungkiri, hal ini menginggat jumlah anggota yang bertugas di perbatasan tidak sebanding dengan luasnya wilayah perbatasan. Namun setidaknya isu-isu ini akan menjadi bahan informasi kami untuk lebih meningkatkan kewaspadaan jelang Pemilu," pungkasnya.###

Tidak ada komentar:

Posting Komentar